PENERAPAN ACCELERATED LEARNING PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP: Penelitian Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang

• Main Author: Siti Nurlalif, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-06-21.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/105786/6/s_mat_0800029_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/105786/5/s_mat_0800029_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/105786/4/s_mat_0800029_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/105786/3/s_mat_0800029_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/105786/2/s_mat_0800029_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/105786/1/s_mat_0800029_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/105786/7/s_mat_0800029_bibliography.pdf
• Keywords: QA Mathematics

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tujuan pembelajaran matematika untuk membekali kemampuan berpikir kreatif. Dengan berpikir kreatif, siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk kehidupannya yang selalu berubah. Namun pada kenyataan yang diperoleh, berpikir kreatif yang dikembangkan pada pembelajaran matematika belum memperoleh hasil yang memuaskan. Dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis, dilakukan pembelajaran matematika dengan penerapan accelerated learning pada model pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran ini erat kaitannya dengan keterampilan berpikir siswa dalam memecahkan masalah yang bisa dilakukan jika siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif. Sehingga diharapkan penerapan accelerated learning pada model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah pretes-postes control group design dengan teknik acak kelompok. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal uraian berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis dan instrumen nontes berupa lembar observasi, jurnal harian dan angket. Berdasarkan penelitian diperoleh bahwa peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang mendapat penerapan accelerated learning pada model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari siswa yang mendapat pembelajaran dengan ekspositori. Berdasarkan data kualitatif yang diperoleh, menyatakan bahwa siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran ini.