HUBUNGAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI DENGAN TINGKAT KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG

Penelitian ini berjudul "Hubungan Sarana dan Prasarana Transportasi Dengan Tingkat Kemacetan Lalu Lintas di Kota Bandung". Dilatar belakangi oleh permasalahan kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di Kota Bandung. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan antara sarana dan prasarana transpo...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Herlin Wihani, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-08-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_105982
042 |a dc 
100 1 0 |a Herlin Wihani, -  |e author 
245 0 0 |a HUBUNGAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI DENGAN TINGKAT KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG 
260 |c 2009-08-01. 
500 |a http://repository.upi.edu/105982/1/s_b0351_033410_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/105982/6/s_b0351_033410_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/105982/6/s_b0351_033410_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/105982/3/s_b0351_033410_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/105982/2/s_b0351_033410_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/105982/4/s_b0351_033410_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/105982/5/s_b0351_033410_bibliography.pdf 
520 |a Penelitian ini berjudul "Hubungan Sarana dan Prasarana Transportasi Dengan Tingkat Kemacetan Lalu Lintas di Kota Bandung". Dilatar belakangi oleh permasalahan kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di Kota Bandung. Hal ini disebabkan ketidakseimbangan antara sarana dan prasarana transportasi di Kota Bandung. Dengan penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mencari hubungan antara sarana dan prasarana transportasi terhadap tingkat kemacetan di Kota Bandung. Secara khusus untuk mengetahui kondisi sarana dan prasarana transportasi di kota Bandung, menganalisis tingkat kemacetan di Kota Bandung, dan menganalisis hubungan antara sarana dan prasarana transportasi dengan tingkat kemacetan di kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Variabel penelitian terdiri dari variabel X sarana dan prasarana transportasi dan variabel Y Tingkat Kemacetan di Kota Bandung. Populasi penelitian terdiri dari populasi ruang meliputi semua wilayah Kota Bandung yang berkaitan dengan sarana dan prasarana transportasi, sarana transportasi yang antara lain: jenis dan macam alat transportasi dan karakter pengendara/pengemudi, dan prasarana transportasi yang antara lain: kondisi jalan, lingkungan jalan, dan hierarki jalan. Populasi penduduk meliputi semua pengguna jalan yang terlibat dalam sarana dan prasarana transportasi yang terdapat di Kota Bandung. Sampel ruang diwakili oleh Jalan Taman Sari, Jalan Kalipah Apo, dan Jalan Raya Cibiru. Sampel penduduk diwakili oleh 60 orang supir angkutan kota dan 75 orang pengguna jalan. Teknik analisis data menggunakan Rumus Formula Prosentase, menentukan tingkat kemacetan lalu lintas dengan menggunakan parameter tingkat kemacetan, dan menghitung korelasi antar variabel dengan menggunakan rumus Product moment. Hierarki jalan di Kota Bandung (arteri, kolektor, dan lokal) dalam kenyataan tidak mengikuti hierarki jaringan jalan sebagaimana yang tercantum dalam RUTR, tumpang tindihnya guna lahan di Kota Bandung, masih terdapat kondisi jalan yang rusak. Pengelolaan lalu lintas belum diatur dengan baik, hal ini terlihat dari kondisi lampu lalu lintas, rambu-rambu lalu lintas yang kondisinya masih belum sempurna, tidak lengkapnya pelengkap jalan membuktikan bahwa pengelolaan lalu lintas di Kota Bandung belum optimal pengelolaannya. Tingkat kemacetan pada daerah yang diteliti adalah tingkat kemacetan sedang pada Jalan Taman Sari, tingkat kemacetan tinggi pada Jalan Kalipah Apo dan Jalan Raya Cibiru. Melalui perhitungan koefisien korelasi didapatkan tingkat hubungan yang tinggi antara kemacetan dengan kereb dan saluran, penggunaan lahan, kondisi jalan, kondisi lampu lalu lintas, dan jumlah kendaraan. Tingkat hubungan yang sedang antara kemacetan dengan rambu-rambu lalu lintas. Tingkat hubungan yang rendah antara kemacetan dengan marka jalan, trotoar, dan zebra cross. Dengan demikian, maka hipotesis Ha dapat diterima dan Ho ditolak. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a GV Recreation Leisure 
690 |a H Social Sciences (General) 
690 |a HM Sociology 
690 |a HV Social pathology. Social and public welfare 
690 |a HX Socialism. Communism. Anarchism 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/105982/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/105982  |z Link Metadata