PERBANDINGAN PROFIL KEHIDUPAN MASYARAKAT PEMBUDIDAYA IKAN SISTEM JARING APUNG DI DESA CIKIDANGBAYABANG DAN DI DESA BOBOJONG KECAMATAN MANDE KABUPATEN CIANJUR
Penelitian ini dilakukan karena mengingat pada zaman sekarang sudah banyak masyarakat yang meninggalkan nilai-nilai ketradisionalan dan mengagungkan kemoderenitasan, tetapi di Desa Cikidangbayabang dan Desa Bobojong Kecamatan Mande masih terdapat masyarakat yang berusaha bertahan dalam pola tradisio...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2008-08-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini dilakukan karena mengingat pada zaman sekarang sudah banyak masyarakat yang meninggalkan nilai-nilai ketradisionalan dan mengagungkan kemoderenitasan, tetapi di Desa Cikidangbayabang dan Desa Bobojong Kecamatan Mande masih terdapat masyarakat yang berusaha bertahan dalam pola tradisional diantaranya adalah masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung. Penelitian ini mencoba mangangkat judul perbandingan profil kehidupan masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung di Desa Cikidangbayabang dan di Desa Bobojong Kecamatan Mande. Dengan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode survey. Sampel ditentukan dengan jumlah 75 orang (10%) dari populasi masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung secara keseluruhan di Desa Cikidangbayabang dan di Desa Bobojong, dengan pembagian sampel menjadi 3 kelompok sampel dengan masing-masing jumlah yang proporsional, yaitu masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung pemilik sebanyak 25 orang, penyewa sebanyak 9 orang, dan buruh sebanyak 41 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi lapangan, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah metode statistika kuantitatif, yaitu dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan profil masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung di Desa Cikidangbayabang dan Bobojong adalah sebagai berikut:1. Sistem teknologi, masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung di Desa Cidangbayabang sebagian besar memiliki luas bangunan rumah yang lebih luas dibandingkan dengan masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung di Desa Bobojong. 2. Sistem ekonomi, di Desa Bobojong sebagian besar masyarakat pembudidaya ikan jaring apung penyewa dan buruh memiliki mata pencaharian sampingan sebagi ojeg bargas. 3. Sistem organisasi/ aktivitas sosial, keikut sertaan masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung di Desa Cikidangbayabang dalam suatu organisasi masih kurang, berbeda dengan masyarakat pembudidaya iakn sistem jaring apung di Desa Bobojong yang sudah aktif dalam mengikuti organisasi. 4. Ilmu Pengetahuan, sudah diterimanya penyuluhan berbudidaya ikan di jaring apung. 5. Sistem kepercayaan, di Desa Cikidangbayabnag ada yang masih mempertahankan adat dan tradisi nenek moyang dengan masih manjalankan ritual-ritual, sedangkan di Bobojong agama Islamnya sudah bagus terbukti dengan tidak adanya kepercayaan hindu. 6. Sistem simbol dan bahasa, masih mempertahankan bahasa Sunda, kecuali masyarakat pembudidaya ikan sistem jaring apung yang berasal dari luar pulau Jawa (Bugis). 7. Sistem kesenian, masih mempertahankan kesenian khas Sunda yaitu jaipongan, wayang golek, dan cianjuran, serta menyukai musik dangdut. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/106004/5/s_b0351_044106_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/106004/4/s_b0351_044106_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/106004/3/s_b0351_044106_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/106004/1/s_b0351_044106_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/106004/2/s_b0351_044106_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/106004/7/s_b0351_044106_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/106004/6/s_b0351_044106_bibliography.pdf |