KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI PERDANA MENTERI PLAEK PHIBUN SONGKHRAM DI THAILAND TAHUN 1938-1944

• Main Author: Gusniawan Koswara, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2011-10-31.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/106099/1/s_sej_0705760_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/106099/2/s_sej_0705760_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/106099/3/s_sej_0705760_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/106099/4/s_sej_0705760_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/106099/5/s_sej_0705760_bibliography.pdf
• Keywords: D History (General); DS Asia; L Education (General)

Skripsi ini berjudul "Kebijakan Politik Luar Negeri Perdana Menteri Plaek Phibun Songkhram di Thailand Tahun 1938-1944. Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini adalah "mengapa kebijakan politik luar negeri Thailand berubah ketika dipimpin oleh Perdana Menteri Plaek Phibun Songkhram tahun 1938-1944?". Masalah utama tersebut terbagi ke dalam empat pertanyaan penelitian yaitu (1) Bagaimanakah kondisi Sosial-Politik Thailand sebelum Phibun menjadi Perdana Menteri Thailand tahun 1932-1938? (2) Mengapa Phibun memilih untuk bekerjasama dengan Jepang dalam menjalankan kebijakan politik luar negerinya tahun 1932-1944? (3) Kebijakan politik luar negeri apa saja yang dikeluarkan PM Phibun di Thailand pada tahun 1938-1944? (4) Bagaimanakah dampak kebijakan politik luar negeri PM Phibun terhadap kehidupan Politik, Ekonomi, dan Sosial-Budaya masyarakat Thailand tahun 1938-1944? Metode yang digunakan adalah metode historis dengan melakukan empat langkah penelitian yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sedangkan untuk pengumpulan data penulis melakukan teknik studi literatur yaitu mengkaji sumber-sumber yang relevan dengan kajian penulis. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan interdisipliner dengan menempatkan ilmu Sejarah sebagai ilmu utama dan dibantu oleh ilmu sosial lainnya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan. Pertama, bahwa kondisi sosial-politik Thailand tahun 1932-1938 mengalami perubahan yang signifikan, dimana adanya peristiwa Revolusi Thailand tahun 1932 yang mengubah bentuk pemerintahan Thailand menjadi monarki konstitusional, dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara dipegang oleh raja. Selain itu muncul kekuatan militer di Thailand yang berasal dari kelompok Promotor yang menguasai pemerintahan Thailand. Kedua, alasan PM Phibun bekerjasama dengan Jepang dalam menjalankan kebijakan politiknya adalah agar bisa menjadi negara kuat yang mampu masuk dalam Perang Dunia II. Ketiga, kebijakan politik luar negeri yang dikeluarkan oleh PM Phibun adalah perubahan nama negara menjadi Thailand tahun 1939. Hal inilah yang menyebabkan Perang Thailand-Perancis tahun 1940-1941 yang diakhiri dengan gencatan senjata atas mediasi dari Jepang. Akibatnya Jepang melakukan invasi ke Thailand tahun 1941 dan PM Phibun menyetujui aliansi Thailand-Jepang tahun 1942 serta bersama-sama dengan Jepang ikut serta dalam Perang Dunia II menghadapi Sekutu. Kekalahan Jepang tahun 1944, memaksa Phibun meninggalkan kekuasaanya sebagai Perdana Menteri Thailand tahun 1944. Sedangkan kebijakan politik dalam negeri yang dikeluarkan oleh PM Phibun adalah peningkatan biaya militer, perbaikan perekonomian Thailand, dan rekontruksi budaya masyarakat Thailand. Keempat, dampak dari kebijakan politik luar negeri PM Phibun di Thailand tahun 1938-1944, yakni Thailand menjadi negara yang tidak netral dengan keikutsertaan Thailand pada Perang Dunia II, adanya kehancuran dalam perekonomian Thailand, dan adanya perubahan sosial-budaya masyarakat di Thailand.