FENOMENA POLA ASUH OTORITARIAN BARU ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DI KELURAHAN SARIJADI

Pola asuh otoritarian baru adalah pola asuh yang lebih banyak menguntungkan bagi orang tua di banding anak. Pola asuh ini diterapkan dengan memaksa anak dengan dalih mengarahkan yang terbaik untuk anak, pada pola asuh ini banyak terjadi diskusi, namun hasil akhirnya akan terus menguntungkan bagi ora...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Shalom Duta Putra Harahap, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-08-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_106205
042 |a dc 
100 1 0 |a Shalom Duta Putra Harahap, -  |e author 
245 0 0 |a FENOMENA POLA ASUH OTORITARIAN BARU ANTARA ORANG TUA DAN ANAK DI KELURAHAN SARIJADI 
260 |c 2023-08-29. 
500 |a http://repository.upi.edu/106205/1/S_Sos_1903932_Appendix.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/106205/2/S_Sos_1903932_Chapter%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/106205/3/S_Sos_1903932_Chapter%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/106205/4/S_Sos_1903932_Chapter%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/106205/5/S_Sos_1903932_Chapter%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/106205/6/S_Sos_1903932_Chapter%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/106205/7/S_Sos_1903932_Title.pdf 
520 |a Pola asuh otoritarian baru adalah pola asuh yang lebih banyak menguntungkan bagi orang tua di banding anak. Pola asuh ini diterapkan dengan memaksa anak dengan dalih mengarahkan yang terbaik untuk anak, pada pola asuh ini banyak terjadi diskusi, namun hasil akhirnya akan terus menguntungkan bagi orang tua. Gejala lainnya adalah pola asuh ini diadopsi karena baik dari pola asuh demokratis dan otorter sudah dinilai tidak efektif dan ketinggalan jaman dalam mendidik anak. Meskipun pola asuh otoritarian baru ini banyak diterapkan, tapi tidak ada yang dapat memastikan posisi dan karakteristik pola asuh ini. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai bentuk pola asuh otoritarian baru ini melalui teori relasi kuasa dan komunikasi efektif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Metode Fenomenologi. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi literatur. Pada tahap analisis data peneliti menggunakan teknik Miles and Hubberman yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Dengan bantuan ATLAS.TI 9 dalam pernarikan kesimpulan. Melalui suatu proses pengumpulan data maka dari itu memperoleh hasil penelitian: (1) Pola asuh otoritarian baru mencoba mempertahankan rasa superioritas dan kehendaknya dengan menggunakan kombinasi manipulasi informasi, strategi persuasif, serta pembatasan dan tekanan emosional. (2) Kekuasaan dalam keluarga di penelitian ini tercermin dalam pola asuh otoritarian baru, di mana orang tua mengambil peran dominan dalam pengambilan keputusan dan komunikasi keluarga. (3) Pola asuh otoritarian baru ini juga mencerminkan bagaimana komunikasi efektif dalam keluarga berperan dalam membangun hubungan yang harmonis dan saling memahami di antara anggota keluarga. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a HQ The family. Marriage. Woman 
690 |a L Education (General) 
690 |a LB Theory and practice of education 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/106205/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/106205  |z Link Metadata