AKTIVITAS PETANI PADA LAHAN BEKAS LONGSORAN DI GUNUNG MANDALAWANGI KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT

Perubahan fungsi lahan dan cara pengolahan lahan merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana longsor di Gunung Mandalawangi. Penggunaan teknik konservasi dalam memanfaatkan lahan bekas longsor merupakan salah satu upaya penanganan pasca bencana. Hal tersebut merupakan hal yang penting dalam seb...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wina yessy Shyntia, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-07-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Perubahan fungsi lahan dan cara pengolahan lahan merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana longsor di Gunung Mandalawangi. Penggunaan teknik konservasi dalam memanfaatkan lahan bekas longsor merupakan salah satu upaya penanganan pasca bencana. Hal tersebut merupakan hal yang penting dalam sebuah mitigasi. Teknik konservasi yang tidak sesuai dengan karakteristik lahan dapat menyebabkan bencana baru. Kondisi lahan yang belum stabil mengharuskan petani melakukan teknik konservasi yang lebih baik sehingga lahan kawasan longsor dapat menghasilkan produktivitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian cara petani dalam mengolah lahan bekas longsoran dengan karakteristik lahan kawasan longsor sehingga dapat diketahui faktor yang mendorong petani dalam memanfaatkan lahan bekas longsor dan dapat mengetahui aktivitas petani di kawasan longsor. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif dengan analisis persentase. Populasi penelitian meliputi populasi wilayah yang merupakan seluruh lahan pertanian bekas longsoran di Gunung Mandalawangi dan populasi responden adalah petani yang mengolah lahan pertanian bekas longsoran. Penarikan sampel wilayah menggunakan teknik sampel wilayah yang diambil berdasarkan kemiringan lereng yang mewakili daerah yang terkena longsor berdasarkan bagian atas, tengah dan bawah, dan sampel responden diambil secara aksidental. Adapun variabel penelitian mencakup variabel bebas yang terdiri dari faktor pendorong aktivitas, aktivitas petani, karakteristik lahan, dan variabel terikatnya yaitu aktivitas petani pada lahan bekas longsor. Hasil penelitian menunjukan bahwa teknik konservasi yang digunakan petani cukup baik tetapi dalam melakukan teknik konservasi mekanis tidak diimbangi dengan teknik konservasi vegetatif, sehingga adanya kecenderungan kerusakan lahan sangat potensial. Hal ini disebabkan karena proses pemulihan lahan bekas longsor memerlukan biaya yang besar, tenaga yang banyak dan waktu yang lama sehingga merupakan faktor penghambat petani dalam melakukan teknik konservasi sedangkan produktifitas pertanian rendah. Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi teknik konservasi yang bisa dilakukan petani untuk memulihkan lahan bekas longsor dengan biaya yang terjangkau, antara lain teknik konservasi terasering yang ada ditambah dengan tanaman penguat teras yang ditanam di pinggir teras, menanami lahan bekas longsor dengan tanaman tahunan seperti buah-buahan, kaliandra, pinus dan lain-lain. Dibuatnya sumur resapan untuk menampung air hujan sehingga ketika musim kemarau, tanah tidak kekeringan.
Item Description:http://repository.upi.edu/106256/3/s_b0351_044904_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/106256/1/s_b0351_044904_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/106256/2/s_b0351_044904_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/106256/4/s_b0351_044904_chapter5.pdf