PENERAPAN MODEL PROBLEM-BASED INSTRUCTION (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIK SISWA SMP: PENELITIAN EKSPERIMEN TERHADAP SISWA KELAS VII DI SALAH SATU SMP NEGERI DI BANDUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

• Main Author: Risniawati Nur Rahayu, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-06-21.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/106259/4/s_mat_0806536_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/106259/3/s_mat_0806536_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/106259/6/s_mat_0806536_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/106259/2/s_mat_0806536_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/106259/1/s_mat_0806536_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/106259/7/s_mat_0806536_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/106259/5/s_mat_0806536_bibliography.pdf
• Keywords: QA Mathematics; QH Natural history

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan koneksi matematik siswa yang masih rendah. Hal ini berdasarkan hasil penelitian PISA (2009) yang menyatakan bahwa kemampuan siswa SMP dalam menerapkan konsep matematika kedalam masalah-masalah yang berkaitan sangat rendah. Selain itu, berdasarkan hasil penelitian Ruspiani (dalam Nasir, 2008: 13) menyatakan bahwa rata-rata nilai kemampuan koneksi matematik siswa sekolah menengah pertama masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan peningkatan kemampuan koneksi matematik siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan model Problem-Based Instruction dengan siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan model konvensional serta melihat respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model Problem-Based Instruction. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester 2 di suatu SMPN di Bandung, sedangkan sampel yang terpilih dari sembilan kelas adalah kelas VII-B dan VII-C. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dan desain dari penelitian ini adalah kelompok kontrol non-ekivalen yang mengambil dua kelas dari populasi untuk dijadikan sampel yang masing-masing berperan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran di kelas eksperimen dilakukan dengan menggunakan model Problem-Based Instruction sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan model konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan koneksi matematik yang berbentuk pretes dan postes, serta non tes berupa angket, jurnal harian, lembar wawancara, dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan model Problem-Based Instruction secara signifikan memiliki peningkatan kemampuan koneksi matematika yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapat pembelajaran matematika dengan model konvensional. Sementara itu, hasil pengolahan instrumen non tes menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon positif terhadap pelaksanaan model Problem-Based Instruction dalam pembelajaran matematika.