PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN PADA KONSEP EKSKRESI

Penelitian ini berjudul "Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Laki-laki Dan Perempuan Pada Konsep Ekskresi". Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam mengaitkan konsep yang didapatkan dari sekolah dengan masalah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Lissa, - (Author)
Format: Book
Published: 2008-08-06.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berjudul "Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Laki-laki Dan Perempuan Pada Konsep Ekskresi". Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya kemampuan siswa dalam mengaitkan konsep yang didapatkan dari sekolah dengan masalah dalam kehidupan sehari-hari sehingga keterampian berpikir kritisnya pun kurang terasah dengan baik. Adapun tujuan penelitiannya adalah mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa laki-laki dibandingkan dengan siswa perempuan melalui pembelajaran berbasis masalah pada konsep ekskresi. Penelitian ini menggunakan satu kelas penelitian. Siswa sebagai subjek penelitian yang terdiri dari siswa laki-laki 17 orang dan siswa perempuan 20 orang. Jenis penelitiannya adalah quasi eksperimen. Instrumen penelitian yang digunakan ada 2 yaitu tes berpikir kritis dan angket. Tes berpikir kritis berupa soal esai sebanyak 12 butir yang didalamnya memuat 12 indikator berpikir kritis yaitu memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan klarifikasi dan pertanyaan yang menantang, menyesuaikan dengan sumber, mengobservasi dan mempertimbangkan, membuat deduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi, membuat induksi dan mempertimbangkan hasil induksi, membuat dan mempertimbangkan hasil keputusan, mengidentifikasi istilah dan mempertimbangkan definisi, mengidentifikasi asumsi, memutuskan suatu tindakan, dan berinteraksi dengan orang lain. Angket digunakan untuk menjaring respon siswa terhadap pembelajaran. Hasil dari penelitian didapatkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa laki-laki lebih baik daripada siswa perempuan pada konsep ekskresi melalui pembelajaran berbasis masalah. Secara umum pembelajaran berbasis masalah meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa laki-laki dan perempuan yang ditunjukan dengan skor tes berpikir kritis sebelum pembelajaran sebesar 43,31% yang termasuk kategori kurang menjadi 58,78% yang termasuk kategori cukup setelah dilakukan pembelajaran berbasis masalah. Berdasarkan angket dapat dilihat bahwa siswa lebih dapat berpikir dan menyelesaikan masalah melalui pembelajaran berbasis masalah. Kondisi belajar pun dinyatakan lebih menyenangkan, menarik minat membaca, dan menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap pengetahuan dengan menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
Item Description:http://repository.upi.edu/106299/2/s_d035_040232_table_of_contents.pdf
http://repository.upi.edu/106299/4/s_d035_040232_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/106299/5/s_d035_040232_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/106299/7/s_d035_040232_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/106299/1/s_d035_040232_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/106299/3/s_d035_040232_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/106299/6/s_d035_040232_bibliography.pdf