POLA PEMBINAAN PESANTREN DAAR AL-TAUBAHTERHADAP AKHLAK WANITA TUNA SUSILA : Studi Kasus pada "Pesantren Daar al-Taubah" kawasan Saritem Bandung

• Main Author: Adi Bakti Raindi, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2007-12-04.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/106341/1/s_ppk_023868_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/106341/2/s_ppk_023868_chapture1.pdf; http://repository.upi.edu/106341/6/s_ppk_023868_chapture2.pdf; http://repository.upi.edu/106341/5/s_ppk_023868_chapture3.pdf; http://repository.upi.edu/106341/3/s_ppk_023868_chapture4.pdf; http://repository.upi.edu/106341/4/s_ppk_023868_chapture5.pdf; http://repository.upi.edu/106341/7/s_ppk_023868_bibliography.pdf
• Keywords: BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc; L Education (General); LA History of education

Pembinaan para wanita tuna susila memerlukan usaha serta tahapan yang berkesinambungan. Dengan berdirinya Pesantren Daar Al-Taubah usaha untuk menekan tingkat praktek prostitusi bisa terwujud. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk lebih memahami pola pembinaan di pesantren Daar Al-Taubah terhadap wanita tuna susila. Maka dengan pertimbangan tersebut penulis mengambil judul penelitian "Pola Pembinaan Pesantren Daar Al-Taubah terhadap Akhlak Wanita Tuna Susila".Adapun permasalah utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pola pembinaan akhlak yang dilakukan oleh Pesantren Daar Al-Taubah. Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini meliputi; proses rekruitmen, materi pembinaan, pendekatan dan metode pembinaan, pengaruh pembinaan terhadap wanita tuna susila, dan hambatan serta upaya yang dilakukan dalam proses pembinaan. Akhlak merupakan hasil usaha dalam mendidik dan melatih dengan sungguh-sungguh terhadap berbagai potensi rohaniah yang terdapat dalam diri manusia. Jika program pendidikan dan pembinaan akhlak itu dirancang dengan baik, sistematik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka akan menghasilkan anak-anak atau orang-orang yang baik akhlaknya. Abudin Nata menjelaskan dalam Islam Pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawaan si anak, dan faktor dari luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. Fithrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada di dalam diri manusia dibina secara intensif melalui berbagai metode (2005:30). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif, dimana penulis merupakan instrumen utama untuk mendapatkan data secara mendalam. Studi kasus ini didasarkan pada rasionalisasi bahwa dengan metode penelitian ini diharapkan dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang apa yang menjadi kecenderungan ataupun fenomena dewasa ini untuk kemudian diambil suatu pemecahan masalah. Subjek dari penelitian ini adalah para pengurus Pesantren Daar Al-Taubah dan para Jama'ah Taubah (WTS) yang mengikuti proses pembinaan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi literatur dan dokumentasi. akhlak merupakan hasil usaha dalam mendidik dan melatih dengan sungguh-sungguh terhadap berbagai potensi rohaniah yang terdapat dalam diri manusia. Jika program pendidikan dan pembinaan akhlak itu dirancang dengan baik, sistematik dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka akan menghasilkan orang-orang yang baik akhlaknya. Pembinaan para wanita tuna susila yang dilaksanakan Pesantren Daar Al-Taubah telah membetuk Jama'ah Taubah yang tidak hanya mempunyai pemahaman agama yang kuat akan tetapi juga didukung oleh kehalian serta keterampilan sebagai modal dalam menghadapi kehidupan di masyarakat. Fakta membuktikan para Jama'ah yang telah mengikuti program pembinaan sebgaian besar mengalami perubahan kearah yang lebih positif. Di sinilah letak peran dan fungsi Pesantren Daar al Taubah sebgai sebuah lembaga pendidikan Islam.