PENGARUH KONVERSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PEMUKIMAN TERHADAP AIR LIMPASAN (SURFACE RUN OFF) DI DESA PADALARANG

Setiap penggunaan lahan pasti memiliki fungsi masing-masing, dan memiliki keuntungan bagi lingkungan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi mengakibatkan kebutuhan akan papan semakin meningkat pula. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan papan, maka konve...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Prita Dewi Marliana, - (Author)
Format: Book
Published: 2009-08-01.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Setiap penggunaan lahan pasti memiliki fungsi masing-masing, dan memiliki keuntungan bagi lingkungan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi mengakibatkan kebutuhan akan papan semakin meningkat pula. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan papan, maka konversi lahanpun semakin meningkat pula. Konversi lahan yang terjadi di desa padalarang dari tahun 1998 sampai tahun 2007 sangat didominasi oleh semakin bertambahnya pemukiman. Di lain sisi lahan pertanian yang berada di desa padalarang ini semakin menyempit. Tegalan, kebun, sawah irigasi dan lahan kosongpun berubah menjadi pemukiman. Semakin luas pemukiman yang ada semakin rendah daya tampung permukaan. Dengan kata lain air hujan yang jatuh ke permukaan tanah akan sulit terserap kedalam tanah. Hal ini mengakibatkan limpasan permukaan akan meningkat. Adapun permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh konversi lahan atau yang sering kita dengan perubahan penggunaan lahan menjadi pemukiman dari tahun 1998 sampai 2007 terhadap debit limpasan yang dihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Survey dan analisis Deskripsi Kuantitatif. Populasi diambil dari daearah penelitian, dengan sampel fisik diambil dari daerah yang mengalami perubahan penggunaan lahan. Begitupula sampel penduduk, sampel diambil didaerah yang mengalami perubahan penggunaan lahan, dan diambil secara accidental atau secara kebetulan. Dimana peneliti menemukan penduduk, penduduk tersebut merupakan sampel sosial dalam penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu curah hujan, morfologi, jenis tanah, vegetasi dan sistem drainase. Sedangkan variabel terikatnya yaitu debit limpasan permukaan. Untuk mengetahui debit limpasan yang terjadi dari tahun 1998 sampai tahun 2007, digunakan rumus metode rasional yaitu (Q = C . I . A), serta menggunakan penentuan nilai koefisien menurut (Schwab et al., 1981), dalam Arsyad 1989 : 50-51. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan dalam kurun waktu sepuluh tahun yaitu dari tahun 1998 sampai 2007 debit limpasan di desa padalarang ini mengalami peningkatan. Pada tahun 1998 debit limpasan sebesar 2.315.367.480 m³/tahun, pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 2.353.777.860 m³/tahun. Peningkatan debit limpsan tersebut mancapai 38.410.380 m³, apabila dirata-ratakan peningkatan debit limpasan per tahunnya adalah sebesar 3.841.038 m³. Dari data tersebut menunjukkan bahwa perubahan penggunaan lahan atau yang sering disebut dengan konversi lahan pertanian menjadi pemukiman memiliki pengaruh terhadap peningkatan debit air limpasan yang ada di Desa Padalarang Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat.
Item Description:http://repository.upi.edu/106345/2/s_b0351_046076_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/106345/1/s_b0351_046076_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/106345/1/s_b0351_046076_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/106345/4/s_b0351_046076_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/106345/3/s_b0351_046076_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/106345/5/s_b0351_046076_bibliography.pdf