PESANTREN DAN RELASI SOSIAL MASYARAKAT INDUSTRI : Studi Kasus Terhadap Peran Pesantren Al-Falah Dalam MemeliharaIkatan Kekeluargaan Pada Masyarakat Industri Desa Waluya-Cicalengka

• Main Author: Risnawati Yulia, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2007-12-04.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/106354/1/s_ppk_020230_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/106354/4/s_ppk_020230_chapture1.pdf; http://repository.upi.edu/106354/3/s_ppk_020230_chapture2.pdf; http://repository.upi.edu/106354/2/s_ppk_020230_chapture3.pdf; http://repository.upi.edu/106354/5/s_ppk_020230_chapture4.pdf; http://repository.upi.edu/106354/5/s_ppk_020230_chapture5.pdf; http://repository.upi.edu/106354/6/s_ppk_020230_bibliography.pdf
• Keywords: BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc; H Social Sciences (General); HM Sociology; HV Social pathology. Social and public welfare

Proses industrialisasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan taraf pembangunan ekonomi masyarakat pedesaan. Kini banyak bermunculan pabrik-pabrik dan home industry sebagai langkah untuk mencegah pengangguran dan memperluas lapangan pekerjaan di lingkungan masyarakat agraris. Sebagai bagian dari masyarakat, kehidupan masyarakat industri jelas berbeda dengan kehidupan masyarakat tradisional pedesaan. Kedatangan industri telah membawa pengaruh terhadap kehidupan sosial khususnya dalam melestarikan ikatan kekeluargaan di masyarakat. Penelitian ini dilatarbelakangi untuk menemukan kembali jati diri kepribadian bangsa Indonesia yang identik dengan gotong royong, tepo saliro dan kebersamaan. Hadirnya industri secara tidak langsung merenggangkan ikatan kekeluargaan dalam kehidupan sosial masyarakat Desa Waluya. Masyarakat yang terkenal ramah dan religius berubah menjadi individualistis setelah adanya industri. Hal tersebut terefleksikan dalam hubungan sesama anggota keluarga dan tetangga karena sibuk bekerja, sehingga tidak memiliki waktu untuk berkumpul dan bercengkrama apalagi sampai melaksanakan kegiatan sosial secara bersamaan seperti waktu dulu. Melihat fenomena tersebut, permasalahan yang dikaji adalah 1) bagaimana gambaran kehidupan sosial masyarakat industri Desa Waluya, 2) bagaimana relasi sosial yang terjadi pada masyarakat industri di Desa Waluya, dan 3) bagaimana peran pesantren Al-Falah dalam memelihara ikatan kekeluargaan pada masyarakat industri di Desa Waluya. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus yaitu dengan mencermati individu atau sebuah unit secara mendalam. Dalam studi kasus, data yang terkumpul adalah data yang menyangkut individu mengenai gejala pada saat penelitian dilakukan, yaitu pada masyarakat pesantren Al-Falah dan masyarakat industri Desa Waluya. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengamatan terlibat (observasi partisipasi), wawancara, studi literatur dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan betapa besarnya pengaruh industri terhadap proses interaksi sosial dalam memelihara ikatan kekeluargaan di masyarakat. Selain berpengaruh positif, industri pun membawa pengaruh negatif terhadap merenggangnya ikatan kekeluargaan di Desa Waluya. Pesantren Al-Falah sebagai lembaga sosial yang memiliki fungsi sosial berupaya mengembalikan karakteristik masyarakat Desa Waluya yang nyantri dan religius serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Pesantren diharapkan dapat mencetak santri menjadi al-ulama al-amilun dan al-amilun al-ulama.