HUBUNGAN ANTARA KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN KUALITAS PERUMAHAN MASYARAKAT DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG
Pertumbuhan penduduk dan kebutuhan akan perumahan adalah sebuah hal yang sangat berkaitan. Semakin banyak penduduk di suatu daerah, maka kebutuhan akan perumahan pun akan semakin bertambah. Kebutuhan manusia terhadap perumahan cenderung meningkat, sementara ketersediaan lahan relatif tetap, bahkan s...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2009-08-01.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
MARC
LEADER | 00000 am a22000003u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repoupi_106390 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Taryono, - |e author |
245 | 0 | 0 | |a HUBUNGAN ANTARA KONDISI SOSIAL EKONOMI DENGAN KUALITAS PERUMAHAN MASYARAKAT DI KECAMATAN COBLONG KOTA BANDUNG |
260 | |c 2009-08-01. | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/106390/1/s_b0351_032857_table_of_content.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/106390/3/s_b0351_032857_chapter1.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/106390/7/s_b0351_032857_chapter2.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/106390/4/s_b0351_032857_chapter3.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/106390/5/s_b0351_032857_chapter4.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/106390/6/s_b0351_032857_chapter5.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/106390/2/s_b0351_032857_bibliography.pdf | ||
520 | |a Pertumbuhan penduduk dan kebutuhan akan perumahan adalah sebuah hal yang sangat berkaitan. Semakin banyak penduduk di suatu daerah, maka kebutuhan akan perumahan pun akan semakin bertambah. Kebutuhan manusia terhadap perumahan cenderung meningkat, sementara ketersediaan lahan relatif tetap, bahkan semakin berkurang karena pemanfaatan oleh berbagai kepentingan lainya seperti untuk industri dan tempat perniagaan. Ketersediaan lahan dalam memenuhi kepentingan penduduk akan perumahan terutama dikota-kota, sering kali mendorong penduduk memanfaatkan lahan-lahan melampaui batas-batas daya dukungnya, baik secara fisik, ekologis ataupun estetis. Sehingga tidak jarang kita temui pemukiman-pemukiman yang kurang atau tidak layak huni (slum area) di pusat-pusat kegiatan pendidikan atau kampus, pusat kegiatan perniagaan, perkantoran, industri dan sebagainya. Hal tersebut terjadi diyakini karena berbagai faktor yang berpengaruh, seperti diantaranya faktor sosial-ekonomi, faktor budaya, atau faktor perencanaan pengembangan mengenai tata kota oleh pemerintah yang tidak berfungsi secara baik. Kota Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, tentunya tidak lepas dari permasalahan pemukiman sebagai mana disebutkan diatas. Melalui penelitian ini penulis mencoba mengungkap permasalahan bagaimana kualitas pemukimam atau perumahan di salah satu bagian wilayah Kota Bandung khususnya (Kecamatan Coblong) dengan judul "Hubungan Antara Kondisi Sosial-Ekonomi Dengan Kualitas Perumahan Masyarakat Di Kecamatan Coblong Kota Bandung" Adapun rumusan masalah yang diangkat adalah: (1) Bagaimana kondisi sosial-ekonomi masyarakat di daerah Kecamatan Coblong Kota Bandung? (2) Bagaimana kualitas perumahan masyarakat di daerah Kecamatan Coblong Kota Bandung? (3) Bagaimanakah hubungan antara kondisi sosial-ekonomi masyarakat (pendidikan, pendapatan, mata pencaharian, kebiasaan keluarga) dengan kualitas perumahan di daerah Kecamatan Coblong Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Populasi penelitian ini yaitu seluruh masyarakat di Kecamatan Coblong Kota Bandung. Sampel diambil berdasarkan karakteristik penduduk yang menempati rumah di sekitar sungai dan di sekitar kampus secara representatif, dengan kuota 90 rumah tangga. Teknik analisis data yang digunakan adalah persentase dan analisis korelasi dengan Uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian diperoleh bahwa masyarakat yang telah memiliki kualitas perumahan baik dengan prosentase 91,1%, dengan faktor yang berpengaruh berupa tingkat pendidikan SLTA prosentase 61,1%, penghasilan tinggi prosentase 65,5% >Rp.1.000.000 perbulan, kebiasaan keluarga baik prosentase 50%. Kualitas perumahan sedang dan jelek prosentase 5,6% dan 3,3%, pendidikan SLTP dan SD kebawah prosentase 18,9% dan 20%, pendapatran sedang dan rendah prosentase 26,6%, Rp.500.000-Rp.1.000.000 perbulan dan 7,7%, <Rp.500.000 perbulan kebiasaan keluarga sedang dan jelek prosentase 1,1% dan 48,9%. Akibatnya terjadi perbedaan dalam kualitas perumahan yang desebabkan karena perbedaan kondisi sosial-ekonomi mereka, dan berdasarkan uji korelasi, terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan, mata pencaharian, pendapatan, serta kebiasaan keluarga dengan kualitas perumahan. | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
690 | |a G Geography (General) | ||
690 | |a H Social Sciences (General) | ||
690 | |a HB Economic Theory | ||
690 | |a HM Sociology | ||
690 | |a HN Social history and conditions. Social problems. Social reform | ||
690 | |a HV Social pathology. Social and public welfare | ||
655 | 7 | |a Thesis |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n http://repository.upi.edu/106390/ | |
787 | 0 | |n http://repository.upi.edu | |
856 | |u https://repository.upi.edu/106390 |z Link Metadata |