DAMPAK PERKEMBANGAN BUDIDAYA IKAN NILA TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN CIJAMBE KABUPATEN SUBANG

• Main Author: Baeh Kartini, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2010-08-01.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/106393/1/s_b0351_0601665_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/106393/2/s_b0351_0601665_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/106393/3/s_b0351_0601665_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/106393/4/s_b0351_0601665_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/106393/5/s_b0351_0601665_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/106393/6/s_b0351_0601665_bibliography.pdf
• Keywords: L Education (General)

Skripsi ini berjudul "Dampak Perkembangan Budidaya Ikan Nila Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang". Pokok permasalahan yang ingin diungkap dalam penelitian ini adalah faktor-faktor geografi apa saja yang mempengaruhi perkembangan budidaya ikan nila di Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang, dan bagaimana pengaruh perkembangan Budidaya ikan nila terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi literatur, dan studi dokumentasi. Sedangkan data primer diperoleh dengan teknik wawancara, observasi lapangan, data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik persentase, asosiasi rank spearman, yang hasilnya kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara umum faktor-faktor geografi yang mempengaruhi perkembangan budidaya ikan nila kolam air deras dilihat dari dua aspek yang pertama kondisi fisik lingkungan daerah penelitian meliputi iklim, kualitas dan kuantitas air,kemiringan lereng dan relief, sangat sesuai untuk usaha budidaya kolam air deras. Sedangkan yang kedua kondisi sosial dilihat dari usaha budidaya kolam ini memberikan perkembangan yang tinggi terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat pembudidaya, hal ini bisa dilihat dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, fasilitas hidup, dan kondisi tempat tinggal yang cukup baik. Selanjutnya, terdapat hubungan antara hubungan kondisi sosial ekonomi dengan tingkat pendidikan anak pekerja dengan tingkat pendapatan termasuk ke dalam kategori "sangat kuat", dengan nilai korelasi 0,793. Hubungan tingkat pendapatan dengan jumlah tanggungan keluarga termasuk ke dalam kategori "rendah", dengan nilai korelasi 0,555. Hubungan tingkat pendapatan pekerja dengan fasilitas hidup termasuk ke dalam kategori "kuat" dengan nilai korelasi 0,690. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa tingkat kehidupan pembudidaya sudah berada pada taraf hidup layak. Adapun saran kepada pemilik budidaya hendaknya hasil pendapatan tersebut di realisasikan untuk tingakat pendidikan, sarana dan prasarana pembudidaya agar terpenuhi.