INVÉNTARISASI DONGÉNG DI KACAMATAN NAGRAK KABUPATÉN SUKABUMI PIKEUN BAHAN PANGAJARAN NGAREGEPKEUN DI SMP

Skripsi ini berjudul "Invéntarisasi Dongéng di Kacamatan Nagrak Kabupatén Sukabumi pikeun Bahan Ajar Ngaregepkeun di SMP". Skripsi ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan dongeng yang ada di Kecamatan Nagrak Kabupatén Sukabumi. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam p...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HADID, Habli Rohmat (Author)
Format: Book
Published: 2013-01-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Skripsi ini berjudul "Invéntarisasi Dongéng di Kacamatan Nagrak Kabupatén Sukabumi pikeun Bahan Ajar Ngaregepkeun di SMP". Skripsi ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan dongeng yang ada di Kecamatan Nagrak Kabupatén Sukabumi. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan teks dongeng yang ada di Kecamatan Nagrak, menganalisis struktur dalam dongeng, yang mencakup tema, alur, tokoh, latar dan ketidakmungkinan (pamohalan) juga memilih dan mengklasifikasikan dongeng apa saja yang bisa dijadikan bahan ajar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan tehnik studi pustaka, observasi, dan wawancara. Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dideskripsikan dan sebagian dianalisis strukturnya. Populasi dalam penelitian ini menggunakan populasi wilayah, sedangkan sumber datanya adalah seluruh dongéng. Dongeng yang berhasil dikumpulkan jumlahnya adalah 39 dongéng dari enam narasumber, jenis dongeng tersebut ialah 19 dongeng sasakala, tujuh dongeng mite, lima dongeng legenda, empat dongeng parabel, tiga dongeng hantu, dan satu dongeng hewan. Sepuluh dongeng yang dianggap memenuhi kriteria untuk dijadikan bahan pembelajaran menyimak kemudian diananalisis strukturnya. Aspek-aspek yang dianalisis dalam penelitian ini adalah 1) deskripsi teks, yang meliputi jenis dongeng, 2) analisis struktur yakni: tema, alur, tokoh, latar, dan ketidakmungkinan (pamohalan). Dongeng yang dianggap refresentatif diajarkan di SMP ada 10 dongéng. Saran dari penelitian ini adalah terus dilakukannya upaya pendokumentasian dongeng oleh masyarakat atau lembaga pemerintahan, supaya nilai-nilai kebudayaan terus terjaga.
Item Description:http://repository.upi.edu/10677/1/s_bd_0807282_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/10677/2/s_bd_0807282_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/10677/3/s_bd_0807282_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/10677/4/s_bd_0807282_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/10677/5/s_bd_0807282_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/10677/6/s_bd_0807282_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/10677/7/s_bd_0807282_bibliography.pdf