ANALISIS KERAJINAN GOLOK GALONGGONG DI DESA CILANGKAP, KECAMATAN MANONJAYA, KABUPATEN TASIKMALAYA

Kerajinan golok Galonggong merupakan suatu bentuk kerajinan turun temurun yang ada di kampung Galonggong, yang masih mempertahankan ciri khas bentuk yang dihasilkan pada golok yang ada sejak dahulu, fungsi golok Galonggong selain untuk perkakas dan alat kebutuhan sehari-hari, juga memiliki nilai sen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Anugrah, Irman Ray (Author)
Format: Book
Published: 2012-10-19.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_10690
042 |a dc 
100 1 0 |a Anugrah, Irman Ray  |e author 
245 0 0 |a ANALISIS KERAJINAN GOLOK GALONGGONG DI DESA CILANGKAP, KECAMATAN MANONJAYA, KABUPATEN TASIKMALAYA 
260 |c 2012-10-19. 
500 |a http://repository.upi.edu/10690/1/s_sdt_0807460_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/10690/2/s_sdt_0807460_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/10690/3/s_sdt_0807460_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/10690/4/s_sdt_0807460_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/10690/5/s_sdt_0807460_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/10690/6/s_sdt_0807460_bibliography.pdf 
520 |a Kerajinan golok Galonggong merupakan suatu bentuk kerajinan turun temurun yang ada di kampung Galonggong, yang masih mempertahankan ciri khas bentuk yang dihasilkan pada golok yang ada sejak dahulu, fungsi golok Galonggong selain untuk perkakas dan alat kebutuhan sehari-hari, juga memiliki nilai seni yang sangat tinggi terutama apabila dilihat pada bagian pegangannya atau dalam bahasa sunda perah. sehingga banyak para pembeli menjadikan golok Galonggong sebagai pajangan atau benda hias. Penelitian memfokuskan terhadap proses pembuatan golok Galonggong yang ada di desa Cilangkap kecamatan Manonjaya, kabupaten Tasikmalaya, serta mengetahui dan memahami visualisasi estetika ditinjau dari media, bentuk, dan hiasannya. Alasan utama dalam penelitian ini yaitu mengetahu proses pembuatan dan visualisasi estetika karena menarik untuk diteliti serta hasil kerajinan golok yang dibuat oleh masyarakat disana sangat baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode penelitian kualitatif, karena lebih mudah menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang di gunakan yaitu dengan teknik observasi langsung, wawancara, dan studi pustaka. Serta teknik analisis dari hasil wawancara yang dilakukan penulis yaitu reduksi data, triangulasi, mengecek ulang atau member checks, dan masukan atau feedback. Hasil dari penelitian: 1). Proses pembuatan kerajinan golok Galonggong masih menggunakan teknik manual dengan menggunakan alat-alat tradisional serta mesin buatan yang sederhana. Pembuatan golok dimulai dengan proses pembuatan bilah terlebih dahulu dengan menggunakan bahan per mobil, setelah pembuatan bilah selesai barulah ke tahap proses pembuatan sarangka yang berbahan dasar dari kayu Kijulang, kemudian dilanjutkan pada proses pembuatan perah yang terbuat dari tanduk kerbau betina. Setelah ketiga bagian golok Galonggong selesai barulah pada proses peneraan pada bilah yang berbentuk buaya yang menjadi ciri khas golok Galonggong. 2). Tinjauan visual estetika media, bentuk, dan hiasan, golok Galonggong memiliki ciri khas di setiap bagiannya. Dibagian bilah terdapat pinggulan serta ujung bilah berbentuk sedikit melingkar dan tidak meruncing dan dibagian badan bilah golok terdapat ukiran buaya. Untuk bagian sarangka ciri utama yang menonjol yaitu bagian simeut meuting yang berbentuk cicak. Bagian ciri khas golok Galonggong yang terakhir yaitu bagian perah/pegangan pada golok, berbentuk burung kutilang masyarakat Galonggong menyebutnya mamanukan. Dengan seiring perkembangan zaman dari sekitar tahun 2000 perajin golok Galonggong berinovasi memproduksi hasil goloknya dengan beberapa jenis bentuk misalnya dalam perah golok tidak hanya bentuk burung kutilang saja. Walaupun demikian perajin golok Galonggong seperti Pa Eman tetap tidak melupakan ciri khas golok yang merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang khususnya di kampung Galonggong. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a L Education (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/10690/ 
787 0 |n http://repository.upi.edu 
856 |u https://repository.upi.edu/10690  |z Link Metadata