INFERENSI PORNOGRAFI TERHADAP TUTURAN DALAM FILM INDONESIA BERGENRE HOROR MELALUI PERSPEKTIF PRAGMATIK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena tuturan film Indonesia bergenre horor yang berpotensi sebagai tuturan porno. Penelitian ini menggunakan analisis pragmatik, meliputi dua lapisan analisis yakni implikatur dan inferensi pragmatik yang digunakan untuk mengkaji tuturan dalam film horor ters...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014-01-28.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
MARC
LEADER | 00000 am a22000003u 4500 | ||
---|---|---|---|
001 | repoupi_11067 | ||
042 | |a dc | ||
100 | 1 | 0 | |a Malau, Debbie Meliana |e author |
245 | 0 | 0 | |a INFERENSI PORNOGRAFI TERHADAP TUTURAN DALAM FILM INDONESIA BERGENRE HOROR MELALUI PERSPEKTIF PRAGMATIK |
260 | |c 2014-01-28. | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/1/S_IND_0905938_Title.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/2/S_IND_0905938_Abstract.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/3/S_IND_0905938_Table%20of%20Content.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/4/S_IND_0905938_Chapter1.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/5/S_IND_0905938_Chapter2.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/6/S_IND_0905938_Chapter3.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/7/S_IND_0905938_Chapter4.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/8/S_IND_0905938_Chapter5.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/9/S_IND_0905938_Bibliography.pdf | ||
500 | |a http://repository.upi.edu/11067/10/S_IND_0905938_Appendix.pdf | ||
520 | |a Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena tuturan film Indonesia bergenre horor yang berpotensi sebagai tuturan porno. Penelitian ini menggunakan analisis pragmatik, meliputi dua lapisan analisis yakni implikatur dan inferensi pragmatik yang digunakan untuk mengkaji tuturan dalam film horor tersebut. Penelitian ini mengungkap dua hal mengenai (1) implikatur tuturan dalam film Indonesia bergenre horor; dan (2) maksud pertuturan yang dapat dipahami sebagai tuturan porno. Data dalam penelitian diperoleh dengan cara menyimak tuturan film Indonesia bergenre horor, kemudian mencatat tuturan-tuturan yang berpotensi sebagai tuturan porno. Selanjutnya data yang telah didapat kemudian diolah dan dianalisis dengan cara menggunakan teori implikatur dan inferensi pragmatik. Berikut adalah hasil penelitian yang dapat dijelaskan secara singkat. Dari 6 film horor yang dianalisis, terdapat 30 peristiwa tutur yang berpotensi sebagai tuturan porno. Tuturan film horor yang dianalisis melahirkan implikatur. Implikatur tersebut teridentifikasi melalui analisis terhadap penerapan PKS. Prinsip kerja sama dalam tuturan film horor tersebut acap kali dilanggar. Pelanggaran prinsip kerja sama tersebut mencakup pelanggaran maksim kuantitas, kualitas, relevansi, dan maksim cara. Pelanggaran maksim kuantitas terjadi karena seorang peserta tutur memberikan informasi yang kurang jelas atau berlebihan kepada lawan tuturnya. Pelanggaran maksim relevansi terjadi karena peserta tutur memberikan jawaban yang tidak bertautan dengan pembicaraan sebelumnya dan mencoba mengalihkan topik pembicaraan yang sedang terjadi. Pelanggaran maksim cara terjadi karena peserta tutur memberikan suatu informasi yang tidak jelas ataupun kabur dan pelanggaran maksim kualitas terjadi karena peserta tutur mencoba memberikan informasi yang cenderung tidak benar atau bohong. Inferensi pragmatik diperlukan oleh mitra tutur dalam upaya mengungkap implikatur percakapan. Melalui inferensi pragmatik, tuturan film Indonesia bergenre horor dapat disimpulkan bahwa secara implisit, tuturan film tersebut memiliki implikasi porno. Di antaranya penggambaran bagian-bagian vital perempuan, penggambaran alat vital laki-laki serta mengenai aktivitas berhubungan badan atau bersenggama. Pada tuturan-tuturan yang dianalisis mengindikasikan bahwa maksud tuturan mengimplikasikan sesuatu sekaligus mencerminkan strategi penutur. Selain itu, dalam proses menyimpulkan, peneliti perlu menghubungkan tuturan dengan konteks dan koteks dari tuturan tersebut. This research is motivated by the phenomenon of Indonesian horror movie narrative potential as pornographic speech. This study uses a pragmatic analysis, the analysis includes two layers of implicature and pragmatic inference is used to examine the narrative in a horror film. The research reveals two things about (1) implicatures of utterances in Indonesian horror films, and (2) the intent of substitutions that can be understood as utterances porn. The data were obtained by listening to the speech of Indonesian films bergenrehoror, then record the speech that is potentially as pornographic speech. Furthermore, the data that has been obtained is then processed and analyzed by using the theory of implicature and pragmatic inference. Here are the results of research that can be described briefly. Of 6 horror movies that were analyzed, there were 30 events said utterance potentially as porn. Narrative horror film that spawned analyzed implicature. Implicatures are identified through an analysis of the application of the principle of cooperation. The principle of cooperation in the horror film narrative often violated. Violation of the principle of cooperation include maxim violations quantity, quality, relevance, and manner. Violation maxim of quantity occurs because a participant said that information is unclear or redundant to the opponent he said. Maxim of relevance violation occurred because the participants said give answers that are not linked with the previous conversation and try to change the subject that is going on. Maxim violation occurred because the participants explained how to give information that is not clear or vague, and violations of the maxim of quality occurs because participants said try to provide information that tends to be incorrect or false. Pragmatic inference required by the hearer in an effort to uncover the conversational implicatures. Through inference pragmatics, speech Indonesian horror movie can be concluded that implicitly, the speech has implications porn movie. Among other vital parts of the depiction of women, the depiction of the male penis and the sex activity or intercourse. In the analyzed speech utterances indicate that the purpose and reflects the strategy implies something speakers . In addition, the process concludes, researchers need to connect utterances with contexts and contexts of the utterances. | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
546 | |a en | ||
690 | |a L Education (General) | ||
690 | |a LB Theory and practice of education | ||
655 | 7 | |a Thesis |2 local | |
655 | 7 | |a NonPeerReviewed |2 local | |
787 | 0 | |n http://repository.upi.edu/11067/ | |
787 | 0 | |n http://repository.upi.edu | |
856 | |u https://repository.upi.edu/11067 |z Link Metadata |