PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN KECAKAPANHIDUP UNTUK KEMANDIRIAN KELOMPOK REMAJA DI MASYARAKAT MISKIN PERKOTAAN (Studi di Rw.01 Kelurahan Cigadung Kota Bandung)

• Main Author: Sakroni, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2012-01.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/113223/1/D_PLS_1009635_Title.pdf; http://repository.upi.edu/113223/2/D_PLS_1009635_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/113223/3/D_PLS_1009635_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/113223/4/D_PLS_1009635_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/113223/6/D_PLS_1009635_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/113223/5/D_PLS_1009635_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/113223/7/D_PLS_1009635_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/113223/8/D_PLS_1009635_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); LB Theory and practice of education

Penelitian ini dilatarbelak:angi oleh permasalahan kondisi remaja yang belum memiliki kesempatan dan peluang usaha kerja. Salah satu kegiatan ini adalah menyelenggarak:an pendidikan dan pelatihan kecakapan hidup yang bersifat non- formal, mengutarnakanpengelolaan pembelajarannya mengarah secara optimal pada kemandirian kelompok remaja sebagai warga belajar, sehingga cenderung pembelajaran yang dilakukan dapat memperoleh hasil yang bisa dibanggakan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model pelatihan kecakapan hidup yang mengarah pada kemandirian kelompok rernaja. Dalam penelitian ini digunakan beberapa teori dan konsep antara lain adalah ( l) Teori belajar dan pembelajaran, (2) Konsep dasar pelatihan kecakapan hidup, (3) Konscp dasar kemandirian dan pemberdayaan untuk membentuk kemandirian kelompok remaja, (4) Kewirausahaan (5) Tentang Remaja (6) Kemiskinan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan penelitian pengembangan. Lokasi penelitian adalah di R W.O 1 kelurahan Cigadung Kota Bandung, subjek penelitian 10 orang. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah ( 1) Kondisi objektif pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya belum mampu memandirikan peserta . (2) Pengembangan model konseptual pelatihan kecakapan hidup telah teruji kelayak:annya melalui teknik: analisis kualitas model dilak:ukan secara sistcmik yakni mengenai isi, keterkaitan, dan prinsip-prinsip pengembangan model sehingga model konseptual pelatihan kecakapan hidup yang telah divalidasi dapar diimplementasikan secara efektif, efisien, dan berhasil guna (3) Implernentasi pengembangan model pelatihan kecakapan hidup yang dilakukan memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam memantapkan kelayakan model pelatihan kecak:apan hidup yang dikembangkan. Kontribusi positif yang diberikan dalarn penyempurnaan model, antara lain adanya kerangka acuan yang disusun dal.im bentuk analisis kebutuhan belajar diperkaya dan dipertajam dengan tujuan pelatihan, narasumber memperoleh pernahaman tentang materi-rnateri yang dikernbangkan; sumber belajar dapat menerapkan model; pengurus wadah "Insani" kelompok remaja menunjukan kesungguhan tinggi terhadap kegiatan pelatihan kecak:apan hidup; dalam meningkatnya kemandirian kelornpok remaja. (4) Efektifitas model pelatihan kecakapan hidup menunjukkan bahwa para pengelola dan tutor memherikan respon yang positif. Tingkat penerimaan surnber belajar dan warga belajar terhadap materi yang dikembangkan dalam model cukup tinggi dan terjadinya perubahan sikap kewirausahaan peserta menjadi lebih baik sehingga memberikan dampak positif baik terhadap pihak pengurus wadah "Insani" kelompok remaja maupun terhadap warga belajar.