PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PADA KELUARGA BURUH PEMETIK TEH DI DUSUN TERPENCIL

Kondisi ekonomi keluarga merupakan salah satu hal yang sering kali diperhatikan dalam pendidikan anak. Selama ini segi finansial sering menjadi tolak ukur dalam hal kesadaran dan keberhasilan pendidikan sebuah keluarga. Keberhasilan pendidikan dianggap hanya dapat dicapai oleh keluarga yang mempunya...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pupun Suci Mulia, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-12-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Kondisi ekonomi keluarga merupakan salah satu hal yang sering kali diperhatikan dalam pendidikan anak. Selama ini segi finansial sering menjadi tolak ukur dalam hal kesadaran dan keberhasilan pendidikan sebuah keluarga. Keberhasilan pendidikan dianggap hanya dapat dicapai oleh keluarga yang mempunyai status ekonomi tinggi. Orang tua yang berada pada posisi ekonomi rendah kerap dikira tidak mempunyai kepedulian dan peran yang berarti dalam pendidikan. Penelitian ini mencoba untuk mengeksplor lebih mendalam terkait pendidikan anak usia dini dalam keluarga yang berada pada keterbatasan ekonomi. Peneliti berusaha mengeksplor dengan berbagai sudut padang dengan harapan mampu merepresentasikan gambaran yang utuh. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode short-term ethnography, dengan melibatkan tiga Ibu dan tiga Ayah yang berprofesi sebagai buruh pemetik teh di dusun terpencil. Pengambilan data menggunakan wawancara, observasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data menggunakan grounded theory dengan melalui tiga tahapan yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi orang tua tentang pendidikan anak usia dini pada keluarga buruh pemetik teh di dusun terpencil sebagai sebuah motivasi atau education as motivation. Motivasi tersebut terlahir dari parental perception yang terbentuk oleh nilai agama dan keadaan ekonomi. Praktik pendidikan turut dipengaruhi oleh parental beliefs dan parental involvement. Orang tua berkeyakinan bahwa beas perelek adalah upaya dalam memenuhi life-cycle needs, daily domestic activities menjadi wadah dalam menyampaikan pembelajaran, mereka memahami keadaan dengan menciptakan moment, senantiasa memanjatkan doa dan menjaga lisan, pepatah dan pamali menjadi standar nilai untuk mendisiplinkan anak dan tritangtu dijadikan cara pandang dalam mendidik serta rurukan adat Nabawadatala dijadikan penguat nilai budaya dalam pendidikan. Keterlibatannya dalam pendidikan juga didukung antar komponen keluarga dengan energi self reflection sebagai sebuah upaya untuk memantaskan diri menjadi orang tua. Adapun penelitian ini berimplikasi terhadap peran masyarakat dan pemerintah daerah untuk menginisiasi dalam memberikan layanan PAUD darurat dengan tetap mempertahankan local wisdom di wilayah tersebut. The economic condition of the family is one of the things that is often considered in children's education. So far, the financial aspect has often been a benchmark for the awareness and success of a family's education. Educational success is considered to only be achieved by families with high economic status. Parents who are in a low economic position are often thought to not have a caring and meaningful role in education. This research tries to explore in more depth related to education in families with economic limitations. Researchers try to explore various corners of the field in the hope of being able to represent a complete picture. This research uses a qualitative approach with a short-term ethnography method, involving three mothers and three fathers who work as tea picking workers in remote hamlets. Data collection uses interviews, observations and field notes. The data analysis technique uses grounded theory through three stages, namely open coding, axial coding, and selective coding. The results of the research show that parents' perceptions of early childhood education in families of tea picking workers in remote hamlets as motivation or education as motivation. This motivation is born from parental perception which is formed by religious values and economic conditions. Educational practices are also influenced by parental beliefs and parental involvement. Parents believe that bes perelek is an effort to fulfill life-cycle needs, daily domestic activities become a forum for conveying learning, they understand the situation by creating moments, always say prayers and guard their words, proverbs and pamali become standard values for disciplining children and tritangtu is used as Nabawadatala's perspective on education and traditional rurukan are used to strengthen cultural values in education. Their involvement in education is also supported by family components with self-reflection energy as an effort to qualify themselves as parents. This research has implications for the role of the community and local government to take the initiative in providing emergency PAUD services by contributing to maintaining local wisdom in the area.
Item Description:http://repository.upi.edu/114342/1/T_PAUD_2112936_Title.pdf
http://repository.upi.edu/114342/2/T_PAUD_2112936_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/114342/3/T_PAUD_2112936_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/114342/4/T_PAUD_2112936_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/114342/5/T_PAUD_2112936_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/114342/6/T_PAUD_2112936_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/114342/7/T_PAUD_2112936_Appendix.pdf