DAMPAK GAYA HIDUP FLEXING INFLUENCER PADA PERILAKU KONSUMTIF REMAJA URBAN DI KOTA BANDUNG: Studi Kasus pada Pengikut Akun Instagram @rachelvennya usia 18-22 Tahun

Abstrak Penelitian ini di latar belakangi oleh penggunaan media sosial yang tinggi di kalangan remaja, serta berkembangnya tren influencer atau selebgram yang populer di kalangan remaja. Influencer dan selebgram menjadi panutan remaja dalam menjalani aktivitas dan meniru apa yang ditampilkannya. Sep...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nurcikal Fitria Anggraeni, - (Author)
Format: Book
Published: 2023-12-21.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Abstrak Penelitian ini di latar belakangi oleh penggunaan media sosial yang tinggi di kalangan remaja, serta berkembangnya tren influencer atau selebgram yang populer di kalangan remaja. Influencer dan selebgram menjadi panutan remaja dalam menjalani aktivitas dan meniru apa yang ditampilkannya. Seperti gaya hidup, aktivitas, barang yang dipakai, bahkan kisah percintaannya. Gaya hidup flexing atau pamer yang ditampilkan oleh influencer adalah strategi pemasaran yang biasanya digunakan untuk membangun personal branding atau citra diri, dan biasanya ditampilkan dengan menunjukkan kemewahan gaya hidup dari keberhasilan seseorang di berbagai platform media sosial. Rachel Vennya sebagai salah satu influencer yang populer di kalangan remaja memiliki pengaruh besar dalam aktivitas dan keseharian para remaja yang menjadi mayoritas pengikutnya di Instagram. Skripsi ini bertujuan untuk menggali dampak yang ditimbulkan dari aktivitas dan unggahan Rachel Vennya di Instagram pada remaja berdomisili di Kota Bandung dan bagaimana perilaku konsumtif yang ditimbulkan sesudah mengikuti akun Instagram Rachel Vennya. Adapun metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti juga melakukan wawancara bertahap dengan sepuluh remaja pengikut akun Instagram Rachel Vennya. Hasil dan temuan dari penelitian ini merujuk pada rumusan masalah pertama yaitu bagaimana kasus yang muncul terkait gaya hidup flexing influencer di kota Bandung, rumusan masalah kedua yaitu bagaimana dampak gaya hidup flexing influencer terhadap perilaku konsumtif remaja di kota Bandung, dan yang terakhir bagaimana remaja mengatur pola gaya hidup dan konsumsi belanja remaja pengikut akun Instagram influencer setelah melihat gaya hidup influencer. Setelah melakukan wawancara dan observasi secara langsung, ditemukan bahwa remaja dapat mengendalikan perilaku konsumtif dan pola belanja sebagai pemahaman diri akan keterbatasan finansial dan perbedaan status. Kehidupan dan aktivitas Rachel Vennya di Instagram menimbulkan perbincangan, menjadi inspirasi dengan konten pengasuhan, dan menumbukan kreativitas dalam gaya fashion yang ditiru oleh remaja. Dengan demikian, simpulan dari penelitian ini adalah remaja dapat mengambil manfaat positif dan membuang hal-hal negatif setelah melihat kehidupan jnfluencer. Remaja juga dapat mengontrol perilaku konsumtif dan pola konsumsi meskipun mengikuti akun instagram Rachel Vennya. Abstract This research is motivated by the high use of social media among teenagers, as well as the growing trend of influencers or selebgrams that are popular among teenagers. Influencers and selebgrams become role models for teenagers in carrying out activities and imitating what they show. Such as their lifestyle, activities, items they wear, and even their love stories. The flexing or showing off lifestyle displayed by influencers is a marketing strategy that is usually used to build personal branding or self-image, and is usually displayed by showing the luxury lifestyle of one's success on various social media platforms. Rachel Vennya, as a popular influencer among teenagers, has a huge influence on the activities and daily lives of teenagers who make up the majority of her followers on Instagram. This thesis aims to explore the impact of Rachel Vennya's activities and posts on Instagram on teenagers living in Bandung and how consumptive behaviour is caused after following Rachel Vennya's Instagram account. The method used by researchers is a qualitative method with a case study approach. The researcher also conducted phased interviews with ten teenage followers of Rachel Vennya's Instagram account. The results and findings of this study refer to the formulation of the first problem, namely how cases arise related to the influencer's flexing lifestyle in the city of Bandung, the formulation of the second problem, namely how the impact of the influencer's flexing lifestyle on the consumptive behaviour of adolescents in the city of Bandung, and finally how adolescents regulate lifestyle patterns and shopping consumption of teenage followers of influencer Instagram accounts after seeing the influencer's lifestyle. After conducting interviews and direct observation, it was found that teenagers can control their consumptive behaviour and shopping patterns as a self-understanding of financial limitations and status differences. Rachel Vennya's life and activities on Instagram generate conversations, inspire with parenting content, and foster creativity in fashion styles that are imitated by teenagers. Thus, the conclusion of this study is that adolescents can take positive benefits and discard negatives after viewing the lives of influencers. Teens can also control their consumptive behavior and consumption patterns despite following Rachel Vennya's Instagram account.
Item Description:http://repository.upi.edu/114631/8/S_IKOM_1701763_Title.pdf
http://repository.upi.edu/114631/2/S_IKOM_1701763_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/114631/3/S_IKOM_1701763_Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/114631/4/S_IKOM_1701763_Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/114631/6/S_IKOM_1701763_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/114631/5/S_IKOM_1701763_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/114631/7/S_IKOM_1701763_Appendix.pdf