PENGARUH METODE LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAPPENINGKATAN KAPASITAS AEROB DAN ANAEROBATLET BULUTANGKIS DISABILITAS JAWA BARAT

Cabang olahraga Bulutangkis di Indonesia menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, termasuk pada kalangan disabilitas. Di Indonesia, organisasi yang mengakomodir penyandang disabilitas adalah NPC (National Paralympic Comite). Beberapa macam komponen ko...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aurel Rizq Praptama, - (Author)
Format: Book
Published: 2024-01-25.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Cabang olahraga Bulutangkis di Indonesia menjadi salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, termasuk pada kalangan disabilitas. Di Indonesia, organisasi yang mengakomodir penyandang disabilitas adalah NPC (National Paralympic Comite). Beberapa macam komponen kondisi fisik yang yang perlu di tingkatkan untuk menunjang prestasi atlet disabilitas yang bisa berprestasi hingga ke kancah olimpiade. Peningkatan kondisi fisik daya tahan aerob dan anerob sangat penting untuk penunjang atlet dalam bertanding, juga pemilihan metode latihan yang tepat juga berpengaruh dalam memaksimalkan jangka waktu latihan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh metode latihan circuit training terhadap peningkatan kapasitas aerob dan anerob atlet bulutangkis disabilias Jawa Barat. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desain eksperimental. Instrumen penelitian ini untuk tes aerobnya menggunakan bleep test, dan untuk anaerobnya menggunakan tes sit up, back up dan push up. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yakni atlet bulutangkis disabilitas Jawa Barat. Sampel menggunakan teknik purposive sampling yang berjumlah 5 orang. Hasil penelitian ini yaitu, terdapat pengaruh peningkatan kapasitas aerob dan anerob dengan menggunakan metode latihan circuit training dengan nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil tes pretest dan posttes setelah dilakukannya treatment. Badminton in Indonesia is a sport that is very popular with all levels of society, including people with disabilities. In Indonesia, the organization that accommodates people with disabilities is the NPC (National Paralympic Committee). Several components of physical condition need to be improved to support the achievements of athletes with disabilities who can reach the Olympic level. Improving the physical condition of aerobic and anaerobic endurance is very important to support athletes in competition, and choosing the right training method also has an influence in maximizing the available training period. The purpose of this research is to see the effect of the circuit training method on increasing the aerobic and anaerobic capacity of badminton athletes with disabilities in West Java. This research method use a quantitative descriptive method with an experimental design. This research instrument using the bleep test for the aerobic test, and the sit up, back up and push up test for the anaerobic test. The samples in this research is disabled badminton athletes from West Java. The sample using a purposive sampling technique, totaling 5 people. The results of this research are that there is an effect of increasing aerobic and anaerobic capacity using the circuit training method with a sig. 0.000 < 0.05, which means there is a significant difference between the pretest and posttest results after treatment.
Item Description:http://repository.upi.edu/114660/1/S_IKOR_1903278_Title.pdf
http://repository.upi.edu/114660/2/S_IKOR_1903278_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/114660/3/S_IKOR_1903278_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/114660/4/S_IKOR_1903278_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/114660/5/S_IKOR_1903278_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/114660/6/S_IKOR_1903278_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/114660/7/S_IKOR_1903278_Appendix.pdf