BIMBINGAN BELAJAR BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENGEMBANGKAN KECAKAPAN BERPIKIR KRITIS SISWA BERDASARKAN KONDISI SOSIO DEMOGRAFIS SEKOLAH

• Main Author: Maulidya Galih Utami, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2024-01-24.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/114953/8/T_BP_2106616_Title.pdf; http://repository.upi.edu/114953/2/T_BP_2106616_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/114953/3/T_BP_2106616_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/114953/4/T_BP_2106616_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/114953/5/T_BP_2106616_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/114953/6/T_BP_2106616_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/114953/7/T_BP_2106616_Appendix.pdf
• Keywords: BF Psychology; L Education (General)

Kecakapan berpikir kritis merupakan salah satu tujuan dari bimbingan belajar, sehingga kecakapan berpikir kritis termasuk hal yang penting untuk dikembangkan oleh siswa. Pesatnya perkembangan yang kompetitif, menuntut siswa dalam mengembangkan kecakapan dalam berpikir kritis. Namun, jika ditinjau dari segi sosio demografis sekolah di pedesaan, perkotaan dan pesisir, hanya sebagian siswa yang sanggup berpikir kritis. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah menghasilkan bimbingan belajar berbasis Problem Based Learning untuk mengembangkan kecakapan berpikir kritis siswa berdasarkan kondisi sosio demografis sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode yang digunakan yaitu eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent pre-test and post test group. Partisipan penelitian yaitu siswa kelas VIII SMP Negeri Kota dan Kabupaten Sukabumi tahun ajaran 2022/2023. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu tes kecakapan berpikir kritis untuk mengumpulkan data kecakapan berpikir kritis siswa. Teknik analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann Whitney U. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa bimbingan belajar berbasis Problem Based Learning layak untuk mengembangkan kecakapan berpikir kritis siswa dengan nilai signifikansi 0.000. Temuan dalam penelitian dapat dijadikan alternatif bimbingan belajar untuk mengembangkan kecakapan berpikir kritis siswa. important aspect to be cultivated by students. The rapid and competitive development demands students to enhance their critical thinking skills. However, upon examining the socio-demographic aspects of schools in rural, urban, and coastal areas, only a portion of students demonstrate critical thinking abilities. The aim of this research is to develop problem-based learning academic guidance to enhance students critical thinking skills based on the socio-demographic conditions of the school. This study employs a quantitative approach using a quasi-experimental method with a nonequivalent pre-test and post-test group design. Participants of the study are eighth-grade students from public junior high schools in the City and District of Sukabumi for the academic year 2022/2023. Sample selection utilizes purposive sampling technique. The instrument used is a critical thinking skills test to collect data on students critical thinking abilities. Data analysis techniques involve the Wilcoxon test and Mann Whitney U test. The overall findings of the study indicate that problem-based learning academic guidace is appropriate in developing students critical thinking skills with a significance value of 0.000. The research findings can serve as an alternative tutoring method to enhance students critical thinking skills.