IDENTIFIKASI KOMPOSISI MINYAK ATSIRI TANAMAN BERBAU TIDAK SEDAP MENGGUNAKAN EKSTRAKSI DISTILASI UAP SIMULTAN
Penelitian berjudul identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan ini bertujuan untuk mengetahui komposisi minyak atsiri, jenis senyawa bau yang terkandung dan pengaruh pelarut terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri tanaman dari Indonesi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014-08-29.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian berjudul identifikasi komposisi minyak atsiri tanaman berbau tidak sedap menggunakan ekstraksi distilasi uap simultan ini bertujuan untuk mengetahui komposisi minyak atsiri, jenis senyawa bau yang terkandung dan pengaruh pelarut terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri tanaman dari Indonesia yang memiliki bau tidak sedap. Beberapa tanaman yang diuji adalah buah mengkudu (Morinda citrifolia L.), biji jengkol (Archidendron pauciflorum), biji petai (Parkia speciosa) dan daun sembukan (Paederia foetida L.). Ekstraksi minyak atsiri dilakukan dengan cara SDE menggunakan 3 jenis pelarut yaitu heksan, etil asetat dan kloroform. Komposisi minyak atsiri ditentukan dengan GCMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri buah mengkudu setidaknya terdiri dari 19 senyawa dengan komponen utama etil oktanoat sekitar 40,88% pada penggunaan pelarut heksan, sedangkan pada penggunaan etil asetat dan kloroform komponen utamanya adalah asam oktanoat sekitar 74,96% dan 61,91%. Senyawa minyak atsiri biji jengkol menggunakan pelarut heksan, etil asetat dan kloroform memberikan komponen utama 1,2,4 tritiolan berturut-turut sebesar 11,03%, 64,07% dan 52,02%. Ketiga pelarut pada ekstraksi biji petai juga memberikan komponen utama yang sama, yaitu 1,2,4 tritiolan dengan persentase berbeda yaitu 27,22%, 87,7% dan 78,54%. Minyak atsiri daun sembukan yang diekstraksi dengan etil asetat menghasilkan setidaknya 6 senyawa dengan komponen utama isopropil propanoat sebesar 33,78% sedangkan dengan kloroform memberikan setidaknya 17 senyawa dengan komponen utama 2,4-bis(1,1-dimethylethyl)-fenol sebesar 33,61%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa berbau tidak sedap pada buah mengkudu adalah senyawa asam lemak (asam oktanoat), pada biji jengkol, biji petai dan daun sembukan adalah senyawa sulfur (1,2,4 tritiolan dan dimetil disulfida). Pelarut yang digunakan saat proses ekstraksi sangat berpengaruh terhadap komposisi minyak atsiri yang terekstrak. Pelarut kloroform berhasil mengekstrak senyawa bau dengan persentase paling besar baik pada sampel buah mengkudu, daun sembukan, biji petai maupun biji jengkol. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/11502/1/S_KIM_1003513_Title.pdf http://repository.upi.edu/11502/2/S_KIM_1003513_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/11502/4/S_KIM_1003513_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/11502/5/S_KIM_1003513_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/11502/6/S_KIM_1003513_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/11502/7/S_KIM_1003513_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/11502/8/S_KIM_1003513_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/11502/9/S_KIM_1003513_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/11502/10/S_KIM_1003513_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/11502/11/S_KIM_1003513_Appendix.pdf |