EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
Mempelajari bahasa Jepang bukanlah hal mudah. Selain huruf kanji yang rumit dan banyak, kosakata dan pola kalimat bahasa Jepang juga sangat sulit dipelajari karena sangat berbeda dengan bahasa ibu yang biasa digunakan sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Je...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2010-08-25.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Mempelajari bahasa Jepang bukanlah hal mudah. Selain huruf kanji yang rumit dan banyak, kosakata dan pola kalimat bahasa Jepang juga sangat sulit dipelajari karena sangat berbeda dengan bahasa ibu yang biasa digunakan sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Jepang berkurang. Untuk terus mempertahankan minat siswa terhadap pembelajaran bahasa Jepang diperlukan suatu model pembelajaran yang inovatif dan menarik bagi siswa sehingga pembelajaran bahasa Jepang yang dianggap sulit menjadi menyenangkan untuk dipelajari. Penelitian ini berjudul "Efektivitas Penerapan Metode Talking Stick Dalam Pembelajaran Pola Kalimat Bahasa Jepang Terhadap Hasil Belajar Siswa (Studi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMKN 3 Bandung) ". Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode talking stick dalam pembelajaran pola kalimat dasar bahasa Jepang serta untuk mengetahui efektifitas penerapan metode talking stick dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang terhadap hasil belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan True Eksperimen Design Pretest Posttest Control Group Design atau desain eksperimen pretest posttest dengan dua kelompok (grup). Sampel penelitian ini berjumlah 73 siswa yang terdiri dari 38 siswa sebagai kelas eksperimen dan 35 siswa sebagai kelas kontrol. Berdasarkan hasil pretest, nilai rata-rata (mean) kelas X PM 2 adalah 80,42 dan nilai rata-rata (mean) kelas X PM 3 adalah 72,13. Dengan demikian, kelas X PM 3 dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas X PM 2 dijadikan sebagai kelas kontrol. Kemudian berdasarkan hasil posttest, kelas eksperimen memperoleh mean sebesar 82 dan kelas kontrol memperoleh mean 74,85 sedangkan dari hasil uji perbedaan mean kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh t-hitung sebesar 2,02 dan t- tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 2,00 dan pada taraf signifikansi 1% adalah 2,65. Artinya, hipotesis yang diajukan penulis diterima karena terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan data angket dapat diketahui bahwa siswa sebelumnya belum mengenal metode ini dan setelah mereka mengetahui metode ini lebih dari setengah siswa menyatakan bahwa dengan metode ini belajar lebih menyenangkan. Selain itu, mereka tidak merasa jenuh ketika belajar. Metode ini juga telah membuat siswa lebih berani dan percaya diri saat menjawab pertanyaan. Kebanyakan siswa menginginkan metode ini tetap digunakan dalam pembelajaran bahasa Jepang. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/1344/1/s_c0551_0606651_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/1344/2/s_c0551_0606651_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/1344/3/s_c0551_0606651_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/1344/4/s_c0551_0606651_chapter3.pdf http://repository.upi.edu/1344/5/s_c0551_0606651_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/1344/6/s_c0551_0606651_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/1344/7/s_c0551_0606651_bibliography.pdf http://repository.upi.edu/1344/8/s_c0551_0606651_appendix.pdf |