KENAKALAN REMAJA AKIBAT KELOMPOK PERTEMANAN SISWA
Penelitian ini memaparkan kenakalan remaja akibat kelompok pertemanan siswa pada siswa SMK Vijaya Kusuma Bandung yang pernah tercatat pada buku kasus sekolah dan sekaligus tergabung dalam sebuah kelompok pertemanan. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penyebab kelompok pertemana...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014-06-26.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian ini memaparkan kenakalan remaja akibat kelompok pertemanan siswa pada siswa SMK Vijaya Kusuma Bandung yang pernah tercatat pada buku kasus sekolah dan sekaligus tergabung dalam sebuah kelompok pertemanan. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penyebab kelompok pertemanan siswa memiliki pengaruh dalam memicu terjadinya tindak kenakalan remaja. Terutama tindak kenakalan yang dilakukan oleh siswa jurusan otomotif di SMK Vijaya Kusuma Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menggunakan wawancara dan observasi sebagai alat pengumpul data yang dilakukan peneliti terhadap informan penelitian. Selain dari itu juga diperoleh data kenakalan yang dilakukan siswa melalui buku kasus pihak Bimbingan dan Konseling sekolah. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah 7 orang siswa otomotif sebagai informan pokok. Serta Kepala sekolah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, dan guru BK sebagai informan pangkal. Untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan oleh peneliti adalah menggunakan pedoman wawancara yang sudah dirancang sedemikian rupa berdasarkan kisi-kisi instrumen penelitian. Selain itu juga didukung oleh hasil observasi yang sudah dilakukan oleh peneliti selama 4 bulan. Untuk menguji keabsahan data dilakukan wawancara berkali-kali kepada informan untuk memastikan bahwa jawaban informan sudah pasti, melalui memberchek dan triangulasi. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa kenakalan remaja yang terjadi akibat pengaruh norma dan perilaku kelompok yang mereka masuki. Dengan adanya proses pertukaran di dalam kelompok menyebabkan anggota kelompok mau mematuhi norma yang diciptakan oleh kelompok itu sendiri agar ia mendapatkan reward dan menghindari hukuman dari kelompoknya tersebut. Selain itu, solidaritas kelompok juga merupakan salah satu hal yang paling dijunjung tinggi oleh kelompok pertemanan remaja. This research exposes juvenile delinquency as a result of friendship groups of students on student SMK Vijaya Kusuma in Bandung ever recorded on the books of the school cases and at once joined in a friendship group. The purpose of this research was done to determine the cause of friendship groups have influence in students triggered acts of juvenile delinquency. Primarily acts of delinquency perpetrated by students majoring in automotive in SMK Vijaya Kusuma in Bandung. Research methods used in this research are methods of qualitative approach with case studies. Using interviews and observations as a means of collecting the data that researchers conducted against the informant research. Aside from it also obtained data on delinquency committed students through the book of guidance and Counseling parties case school. The subject of the research in this study was the automotive students as the main informant. As well as the Principal, Vice Principal, and counsellor teacher as the base of the informant. To answer the problem formulation has been established by researchers are using the interview guide was designed based on the lattice research instrument. Besides that also supported by the observation that has been carried out by researchers for four months. To test the validity of the data is done many times to interview informants to make sure that the informant was certainly answer, through memberchek and triangulation. Of research results can be known that juvenile delinquency that results from the influence of norms and behaviors of the group which they entered. With the Exchange process within the group led to the members of the Group want to abide by the norms created by the group itself in order to get the reward and avoid punishment from the Group. In addition, the solidarity group is also one of the most high esteem by friendship groups of teenagers. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/13605/1/S_SOS_1005427_Title.pdf http://repository.upi.edu/13605/2/S_SOS_1005427_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/13605/3/S_SOS_1005427_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/13605/4/S_SOS_1005427_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/13605/5/S_SOS_1005427_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/13605/6/S_SOS_1005427_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/13605/7/S_SOS_1005427_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/13605/8/S_SOS_1005427_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/13605/9/S_SOS_1005427_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/13605/10/S_SOS_1005427_Appendix1.pdf http://repository.upi.edu/13605/11/S_SOS_1005427_Appendix2.pdf http://repository.upi.edu/13605/12/S_SOS_1005427_Appendix3.pdf http://repository.upi.edu/13605/13/S_SOS_1005427_Appendix4.pdf http://repository.upi.edu/13605/14/S_SOS_1005427_Appendix5.pdf http://repository.upi.edu/13605/15/S_SOS_1005427_Appendix6.pdf http://repository.upi.edu/13605/16/S_SOS_1005427_Appendix7.pdf |