KAJIAN TERHADAP KETERAMPILAN TOKOH-TOKOH DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK MASYARAKAT DESA PEGAGAN LOR DITINJAU DARI PERSPEKTIF PKN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik sosial di Desa Pegagan Lor diantaranya: 1) perjudian, 2) mengkonsumsi minuman keras, 3) rendahnya kesejahteraan dan tingkat pendidikan masyarakat, 4) karakter masyarakat yang keras, arogan dan cepat emosi, dan 5) penyeleng...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014-04-08.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Faktor-faktor penyebab terjadinya konflik sosial di Desa Pegagan Lor diantaranya: 1) perjudian, 2) mengkonsumsi minuman keras, 3) rendahnya kesejahteraan dan tingkat pendidikan masyarakat, 4) karakter masyarakat yang keras, arogan dan cepat emosi, dan 5) penyelenggaraan hiburan dangdut atau tarlingan yang tidak tertib. Keterampilan-keterampilan tokoh masyarakat dalam menyelesaikan konflik sosial di Desa Pegagan Lor diantaranya dengan cara: 1) pendekatan persuasif, yaitu pendekatan yang mengutamakan perundingan dan musyawarah, 2) mediasi. 3) arbitasi, dan 4) Pendekatan koersif atau secara paksa, hal ini dilakukan jika pihak yang bertikai susah untuk didamaikan. Kendala-kendala yang dihadapi tokoh masyarakat dalam menyelesaikan konflik di desa Pegagan lor, diantaranya: 1) tidak adanya keterbukaan dari masing-masing pihak terhadap penyebab terjadinya konflik, 2) pihak yang bertikai mengakui akan kebenarannya masing-masing dan menganggap kelompok lain yang salah, 3) ketidakpuasan diantara kedua pihak yang bertikai dalam menerima suatu kesepakatan, sehingga perundingan yang dilakukan sangat alot dan menghabiskan waktu yang panjang, 4) susahnya dalam mengambil keputusan, karena ada saja pihak yang merasa kurang puas atas keputusan yang dilakukan tokoh masyarakat, serta 5) adanya oknum-oknum tertentu yang tidak menginginkan perdamaian itu terjadi. Upaya-upaya yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dalam mengatasi kendala-kendala penyelesaian konflik di Desa Pegagan Lor terbilang cukup bervariasi, diantaranya dengan cara: 1) pendekatan persuasif, dengan cara mengadakan penyuluhan kepada warga masyarakat tentang pentingnya suasana tertib dan aman di lingkungan masyarakat, 2) pendekatan preventif, dengan cara mengadakan pertandingan olahraga seperti sepak bola, tenis meja, bulu tangkis, dan bola voli untuk mempererat silaturahmi, serta lebih mengintesifkan hubungan kordinasi dengan pihak kepolisian 3) pendekatan represif, dengan cara tokoh masyarakat beserta aparat desa akan melibatkan orang tua mereka yang terlibat dalam konflik untuk membantu upaya penyelesaian konflik tersebut dengan cara kekeluargaan, dan menyerahkan semua urusan konflik kepada pihak kepolisian apabila kedua belah pihak sulit untuk didamaikan. The study results show that: The factors that cause social conflicts in the Pegagan Lor village those are 1) gambling, 2) consume liquor, 3) low welfare and education of the society, 4) the character of the people is loud, arrogant and quick emotion, and 5) the implementation of dangdut entertainment or tarlingan is not orderly. Skills of community leaders in resolving social conflicts in the Pegagan Lor village which can include: 1) persuasive approach, the approach that promotes negotiation and deliberation, 2) mediation. 3) arbitation, and 4) forced or coercive approach, this is done if the warring parties is hard to reconcile. Constraints faced by community leaders in resolving conflicts in the Pegagan Lor village, including: 1) lack of openness of each party to the cause of the conflict, 2) the parties to the dispute agree to be true, and assuming each of the other groups, 3) dissatisfaction with both parties to the dispute between the receipt of a deal, until negotiations are done very tough and spend a long, 4) uneasy in taking decisions, because there is always the're not happy over the decision made public figures, and 5) availability of certain personages who do not want peace to happen. The efforts made by public figures in overcoming barriers to conflict resolution in the Village pegagan Lor varied enough distinction, among others by: 1) persuasive approach, by way of counseling to citizens about the importance of orderly and peaceful atmosphere within the community, 2 ) preventive approach, by way of athletic competitions such as football, table tennis, badminton and volleyball to strengthen related, and more intensive coordinated relationship with the police 3) repressive approach, by means of public figures with village officials will involve parents those involved in the conflict to assist efforts to solve the conflict in the family way, and handed over all the business of conflict to the police when the two parties is hard to be reconciled. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/13780/1/S_PKN_1001764_Title.pdf http://repository.upi.edu/13780/2/S_PKN_1001764_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/13780/3/S_PKN_1001764_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/13780/4/S_PKN_1001764_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/13780/5/S_PKN_1001764_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/13780/6/S_PKN_1001764_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/13780/7/S_PKN_1001764_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/13780/8/S_PKN_1001764_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/13780/9/S_PKN_1001764_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/13780/11/S_PKN_1001764_Appendix1.pdf http://repository.upi.edu/13780/12/S_PKN_1001764_Appendix2.pdf http://repository.upi.edu/13780/13/S_PKN_1001764_Appendix3.pdf http://repository.upi.edu/13780/10/S_PKN_1001764_Appendix4.pdf |