ANALISIS HIYU HYOUGEN DALAM LIRIK LAGU GACKT ALBUM CRESCENT

Dalam kehidupan sehari-hari, hiyu hyougen (gaya bahasa) sering digunakan baik itu pada saat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Para pembelajar bahasa Jepang yang sedianya dipersiapkan untuk menjadi tenaga ahli dalam bidang bahasa misalnya menjadi tsuuyakusha atau honyakusha (penerjemah) atau...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fibriyanti, Nur Aini Khadijah (Author)
Format: Book
Published: 2014-10-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Dalam kehidupan sehari-hari, hiyu hyougen (gaya bahasa) sering digunakan baik itu pada saat berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Para pembelajar bahasa Jepang yang sedianya dipersiapkan untuk menjadi tenaga ahli dalam bidang bahasa misalnya menjadi tsuuyakusha atau honyakusha (penerjemah) atau dalam komunikasi langsung dengan orang Jepang pasti akan menemukan kosakata yang mengandung hiyu hyougen. Hiyu hyougen merupakan bahasa indah yang dipergunakan untuk meningkatkan efek dengan cara memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda atau hal lain yang lebih umum. Hiyu hyougen tidak hanya dapat menunjang keterampilan dalam berbahasa saja misalnya seperti menulis, membaca, berbicara, menyimak, tetapi juga dapat membantu pembelajar untuk menunjang kemampuan pembendaharaan kosakata. Dalam seni sastra seperti lagu, penggunaan hiyu hyougen sangatlah penting, mengingat hiyu hyougen memiliki fungsi artistik yaitu sebagai alat untuk menyampaikan rasa estetis (keindahan) manusia, dan sebagai penunjang pemakaian dan penghayatan karya sastra. Misalnya, azayaka ni saita donna hana yori mo (Gackt - Mind Forest) yang berarti dibandingkan dengan bunga manapun yang telah mekar dengan cemerlang. Kata hana (bunga) termasuk dalam fuuyu (alegori) yang mengibaratkan kecantikan wanita. Jadi, maksud lirik ini adalah dibandingkan dengan kecantikan wanita manapun. Untuk lebih memahami kajian mengenai hiyu hyougen, maka penulis bermaksud meneliti hiyu hyougen yang terdapat dalam lirik lagu Gackt album crescent. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif, yang dimulai dari studi literatur dengan mengumpulkan berbagai data yang berhubungan dengan kajian hiyu hyougen, mengartikan lirik lagu ke dalam bahasa Indonesia, lalu mengklasifikasikannya kedalam hiyu hyougen yang dikemukakan oleh Nakamura. Setelah diklasifikasikan, kemudian penulis mengkaji setiap makna majas yang terdapat dalam setiap bait lagu. Pada 12 lagu Gackt album crescent ini, terdapat tujuh jenis majas dari 12 jenis majas yang diklasifikasikan oleh Nakamura. Dan di dalamnya terdapat 50 buah hiyu hyougen, yaitu in'yu (metafora) sebanyak empat bait lirik, fuuyu (alegori) sebanyak tiga bait lirik, katsuyu (personifikasi) sebanyak 21 bait lirik, teiyu (sinekdoke) sebanyak dua bait lirik, kanyu (metonimia) sebanyak empat bait lirik, chouyu (hiperbola) sebanyak 15 bait lirik, dan ruiyu sebanyak satu bait lirik. In every day lifes, hiyu hyougen (language style) often used in verbal and written communication. Japanese language students who prepared to become language expert, for example to be tsuuyakusha or honyakusha (verbal or written translator) will be found vocabulary that contain hiyu hyougen in their translating activity. Hiyu hyougen is a beautiful language which used to express thoughts typically by comparing an object or particular thing with object or other things. Hiyu hyougen not only support in basic communication activity such as writing, reading, speaking listening but also support to enrich vocabulary. In literary arts like song, hiyu hyougen is important, because it has an artistic function as aesthetic expression of human and as appreciation expression of literature. For example, azayaka ni saita donna hana yori mo (Gackt - Mind Forest) meaning that more than any flower that brightly blooms. The word 'hana' (flower) included in fuuyu (allegory) who likens women beauty. This lyrics mean is more than another women beauty. To conceive the study on hiyu hyougen, writer intends to explore about hiyu hyougen from Gackt song lyrics from crescent album. Writer use descriptive analysis method as research method. Started with literature study by collecting data about hiyu hyougen, then translating song lyrics to Bahasa, and then classified them into hiyu hyougen which Nakamura defined. After classification step, then writer study about figure of speech which contained by each song verse. In Gackt crescent album which contain 12 songs, there are seven out of 12 types of hiyu hyougen. And there are 50 sentences hiyu hyougen. Four verses of in'yu (metafora), three verses of fuuyu (alegori), 21 verses of katsuyu (personifikasi), two verses of teiyu (sinekdoke), four verses of kanyu (metonimia), 15 verses of chouyu (hiperbola), and one verse of ruiyu.
Item Description:http://repository.upi.edu/14089/1/S_JEP_1006494_Title.pdf
http://repository.upi.edu/14089/2/S_JEP_1006494_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/14089/3/S_JEP_1006494_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/14089/4/S_JEP_1006494_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/14089/5/S_JEP_1006494_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/14089/6/S_JEP_1006494_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/14089/7/S_JEP_1006494_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/14089/8/S_JEP_1006494_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/14089/9/S_JEP_1006494_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/14089/10/S_JEP_1006494_Appendix.pdf