PENGGUNAAN ABREVIASI PADA RANAH KESEHATAN
Dalam penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan, ditemukan beberapa bentuk yang sama atau homonim sehingga sangat memungkinkan sekali mengakibatkan kesalah pahaman pemahaman terlebih apabila masyarakat atau penutur bahasa Indonesia lebih menggunakan atau mengetahui abreviasinya daripada kepanjangann...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014-08-27.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Dalam penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan, ditemukan beberapa bentuk yang sama atau homonim sehingga sangat memungkinkan sekali mengakibatkan kesalah pahaman pemahaman terlebih apabila masyarakat atau penutur bahasa Indonesia lebih menggunakan atau mengetahui abreviasinya daripada kepanjangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jenis abreviasi yang digunakan dalam ranah kesehatan, (2) pola pembentukan abreviasi pada ranah kesehatan, (3) jenis abreviasi yang paling dominan terdapat pada ranah kesehatan, dan (4) pemahaman penutur bahasa Indonesia tentang abreviasi pada ranah kesehatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan angket. Teknik dokumentasi digunakan untuk pengumpulan data, sedangkan teknik angket digunakan untuk mengetahui pemahaman penutur bahasa Indonesia terhadap penggunaan abreviasi pada ranah kesehatan. Hasil temuan penelitian ini adalah (1) Dari data yang didapat yaitu sebanyak 101 data abreviasi dalam ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus, ditemukan 96 data jenis abreviasi berupa singkatan, akronim sebanyak 4 data, dan penggalan sebanyak 1 data, (2) Pola pembentukan abreviasi pada ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus ditemukan 10 macam pola pembentukan, pola pembentukan tersebut terdiri dari 4 pola pembentukan sesuai dengan kaidah pembentukan menurut Kridalaksana dan 6 pola pembentukan merupakan pola baru. Sementara pada akronim ditemukan 3 macam pola pembentukan, 1 pola pembentukan sesuai dengan kaidah pembentukan menurut Kridalaksana dan 2 pola pembentukan merupakan pola baru. Sementara pada penggalan ditemukan satu pola pembentukan baru yaitu penggalan suku kata kedua dari suatu kata atau pengekalan huruf ketiga, keempat, dan kelima dari suatu kata, (3) jenis abreviasi yang paling dominan terdapat pada ranah kesehatan berupa nama-nama penyakit dan virus adalah singkatan, yaitu sebanyak 96 data, (4) pemahaman penutur bahasa Indonesia terhadap data abreviasi pada ranah kesehatan (nama-nama penyakit dan virus) lebih banyak tidak mengetahui baik abreviasi/singkatan ataupun kepanjangannya yaitu sebanyak 77,7% pada kelompok A dan sebanyak 52,5% pada kelompok B. In utilizing of abbreviation in the health sector found some form of the same words or homonyms so it is most possible to misunderstanding especially if the public or Indonesian speakers more use or know the abbreviation than what it is stands for. This study aims to determine (1) the kinds of abbreviation used in the health sector, (2) the formation pattern of abbreviation in the health sector, (3) the most dominant kinds of abbreviation found in the health sector, and (4) an understanding abbreviation of Indonesian speakers in the health sector. The method used in this research is descriptive method. Data collection techniques used in this study are documentation technique and questionnaires. Documentation technique is used for data collection, while the questionnaire technique is used to determine an understanding abbreviation of Indonesian speakers in the health sector. The results of this study found (1) 101 the kinds of data abbreviation in the health sector, especially the name of diseases and viruses which are 96 data of abbreviations, 4 data acronyms, and 1 datum of hyphenation, (2) 10 kinds of the formation pattern, consist of 4 formation patterns based on Kridalaksana's rules and 6 formation patterns in a new pattern. In the acronyms, it found 3 kinds of formation pattern, which are 1 formation pattern based Kridalaksana's rules and 2 formation patterns are a new pattern. In the hyphenation, it found a new pattern that is the hyphenation of the second syllable of a word or letter perpetuation in third, fourth, and fifth of a word, (3) 96 the most of dominant kinds of data which is abbreviation, (4) mostly, an understanding of Indonesian speakers for abbreviation in the health sector (the names of diseases and virusses) are not know well the abbreviation or the abbreviation stands for approximately 77.7% in group A and 52, 5% in group B. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/14212/1/S_IND_1001030_Title.pdf http://repository.upi.edu/14212/2/S_IND_1001030_Table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/14212/3/S_IND_1001030_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/14212/4/S_IND_1001030_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/14212/5/S_IND_1001030_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/14212/6/S_IND_1001030_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/14212/7/S_IND_1001030_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/14212/8/S_IND_1001030_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/14212/9/S_IND_1001030_Bibliography.pdf http://repository.upi.edu/14212/10/S_IND_1001030_Appendix.pdf |