FUNGSI RONGGENG IBING DALAM UPACARA NGABUNGBANG DI DESA BATULAWANG KOTA BANJAR

Upacara ngabungbang di Desa Batulawang Kota Banjar merupakan upacara rutin yang dilkasanakan setiap satu tahun sekali pada hari Selasa terakhir di bulan Rewah. Ngabungbang adalah cicing di luar wangunan bari teu saré sapeuting jeput, utamana dina tempat anu aya karamatan nu dilaksanakeun dina malem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nalurita, Galih (Author)
Format: Book
Published: 2013-09-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Upacara ngabungbang di Desa Batulawang Kota Banjar merupakan upacara rutin yang dilkasanakan setiap satu tahun sekali pada hari Selasa terakhir di bulan Rewah. Ngabungbang adalah cicing di luar wangunan bari teu saré sapeuting jeput, utamana dina tempat anu aya karamatan nu dilaksanakeun dina malem Rebo pamungkas di bulan Rewah (dalam bahasa Indonesia artinya diam diluar bangunan dengan tidak tidur semalaman terutama di tempat yang dikeramatkan yang dilaksanakan pada malam Rabu terakhir di bulan Rewah). Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah "Fungsi Ronggeng Ibing Dalam Upacara Ngabungbang Di Desa Batulawang Kota Banjar". Adapun permasalahan yang diangkat dalam penelitian, antaralain: 1) Bagaimana struktur penyajian upacara ngabungbang di Desa Batulawang Kota Banjar?; 2) Bagaimana syarat menjadi ronggeng ibing dalam upacara ngabungbang di Desa Batulawag Kota Banjar?; 3) Bagaimana tata cara untuk menjadi ronggeng ibing dalam upacara ngabungbang di Desa Batulawang Kota Banjar?. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan struktur upacara ngabungbang di Desa Batulawang Kota Banjar, untuk mengetahui syarat dan tata cara untuk menjadi ronggeng ibing dalam upacara ngabungbang. Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan sinkronik. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan observasi, wawancara, studi dokumen dan studi pustaka. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori fungsi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sebuah temuan bahwa upacara ngabungbang di Desa Batulawang Kota Banjar telah mengalami beberapa pergeseran, baik dalam waktu pelaksanaan maupun susunan upacara ngabungbang. Upacara ngabungbang masih memberlakukan hari terpilih, tempat terpilih, pemain terpilih serta masih adanya sesaji. Namun waktu dalam pelaksanaan upacara ngabungbang pada saat ini lebih singkat. Pada awalnya untuk menjadi seorang ronggeng harus memenuhi beberapa syarat dan tahapan-tahapan tertentu. Berbeda dengan sekarang, untuk menjadi ronggeng tidak ada persyaratan dan tata cara khusus. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pada awalnya upacara ngabungbang merupakan upacara ritual penuh, saat ini telah mengalami pergeseran fungsi menjadi semi ritual. Dengan demikian fungsi ronggeng ibing saat ini sebagai penghibur masyarakat dalam upacara ngabungbang yang semi ritual. Kata Kunci: Ronggeng Ibing, Ngabungbang, Kota Banjar
Item Description:http://repository.upi.edu/1494/1/S_SDT_0901750_Title.pdf
http://repository.upi.edu/1494/2/S_SDT_0901750_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/1494/3/S_SDT_0901750_Table%20of%20Content.pdf
http://repository.upi.edu/1494/4/S_SDT_0901750_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/1494/5/S_SDT_0901750_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/1494/6/S_SDT_0901750_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/1494/7/S_SDT_0901750_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/1494/8/S_SDT_0901750_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/1494/9/S_SDT_0901750_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/1494/10/S_SDT_0901750_Appendix.pdf