STUDI KOMPARATIF KEMAMPUAN MANAJEMEN STRATEGIK KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF SMA NEGERI 6 DAN SMA MUTIARA BUNDA BANDUNG

Penelitian ini berjudul "Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung". Latar belakang peneliti memilih judul tersebut berdasarkan pada permasalahan yang menunjukkan bahwa masih lemahny...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rahmat, Reffita (Author)
Format: Book
Published: 2014-12-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini berjudul "Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung". Latar belakang peneliti memilih judul tersebut berdasarkan pada permasalahan yang menunjukkan bahwa masih lemahnya kemampuan manajemen strategic kepala sekolah khususnya di sekolah menengah atas penyelenggara pendidikan inklusif Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mengambil fokus penelitian sebagai berikut: 1) Proses formulasi strategi dalam manajemen strategik kepala sekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, meliputi : a) Proses pennyusunan visi, misi dan tujuan sekolah, b) Pelaksanaan assesmen lingkungan (eksternal dan internal) (Analisis SWOT) di sekolah c) Proses penetapan sasaran sekolah dan d) Proses penyusunan program sekolah, 2) Proses implementasi strategik, meliputi : a) Proses penerapan strategi, b) Proses pelaksanaan evaluasi strategi dan c) Proses pengawasan strategik. Peneliti membagi subyek penelitian ke dalam 2 kriteria yaitu: 1) SMA penyelenggara pendidikan inklusif negeri, 2) SMA penyelenggara pendidikan inklusif swasta. Sumber data penelitian adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru mata pelajaran yang mengajar siswa ABK, koordinator sekolah inklusi dan siswa yang ada di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini meliputi: 1) proses formulasi strategik menunjukan adanya, a) proses penyusunan visi, misi dan tujuan sekolah yang jelas namun hanya SMA Mutiara Bunda yang sudah menunjukkan sekolah inklusif, b) kemampuan dan pemahaman dalam proses analisis SWOT belum dimiliki kedua sekolah, c) penetapan sasaran di kedua sekolah sudah jelas dan d) proses penyusunan program inklusif hanya ada di SMA Mutiara Bunda namun belum tergambarkan secara rinci, 2) proses implementasi strategik, a) proses pengayaan sumber daya sekolah yang terdiri dari kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, kesiswaan, fasilitas dan evaluasi pembelajaran yang memenuhi sekolah inklusif hanya tergambar di SMA Mutiara Bunda sedangkan di SMAN 6 hanya ada siswa ABK saja yang menunjukkan sekolah inklusif dan tidak ada proses pengayaan sumber daya sekolah khusus yang menunjang sekolah inklusif. Penulis menyimpulkan bahwa secara keseluruhan di kedua sekolah masih belum memiliki kemampuan manajemen strategik secara menyeluruh, pemahaman para pimpinan sekolah, para staf dan guru terhadap manajemen strategik khususnya di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif masih kurang. Namun bila dibandingkan SMA Mutiara Bunda lebih unggul dibandingkan dengan SMAN 6 Bandung. Penulis menyarankan agar daya dukung dari stakeholder harus selalu diupayakan agar kepedulian semua elemen terhadap peningkatan kualitas sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dapat mendorong kemajuan bagi sekolah yang bersangkutan. Selain itu peningkatan pemahaman terhadap manajemen sekolah pada umumnya dan manajemen strategik pada khususnya bagi stakeholder sekolah harus terus ditingkatkan melalui keikutsertaan dalam pelatihan atau workshop baik diselenggarakan oleh sekolah maupun luar sekolah. This research entitled "Studi Komparatif Kemampuan Manajemen Strategik Kepala Sekolah di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif SMA Negeri 6 dan SMA Mutiara Bunda Bandung". The background researcher chose the title based on the problem indicate that the weakness of the principal strategic management capabilities, especially in high school inclusive education providers. Based on these problems, researcher take the focus of the study as follows: 1) The process of strategy formulation in the strategic management of school principals in the inclusive education providers, including: a) The process of preparation of the vision, mission and goals of the school, b) Implementation of environmental assessment (external and internal) (SWOT Analysis) at school c) The process of targeting schools and d) The process of preparation of school programs, 2) The process of strategic implementation, including: a) The process of implementing the strategy, b) process of evaluation strategy and c) strategic oversight process. Researcher divided the study subjects into two criteria: 1) High School education providers inclusive country, 2) high school inclusive education private providers. Source of research data is the principal, vice-principal, subject teachers who teach students with Special Needs, coordinator of inclusive schools and students in the school. The method used is descriptive comparative method of qualitative approach. The results obtained from this study include: 1) the process of strategic formulation showed the presence of, a) the process of preparing the vision, mission and goals of the school are clear, but only Mother of Pearl High School, which has demonstrated an inclusive school, b) the ability and understanding in the process of SWOT analysis is not owned the second school, c) targeting at both schools is clear and d) the process of preparing an inclusive program is only in Mother of Pearl High School but has not been illustrated in detail, 2) strategic implementation process, a) the process of enrichment of school resources consisting of curriculum, educators, student, learning and evaluation facilities that meet the inclusive school is only reflected in Mother of Pearl High School while in SMAN 6 only ABK students who indicate an inclusive school and there is no process of enrichment special school resources that support inclusive schools. The authors concluded that overall at both schools still do not have the overall strategic management capabilities, understanding of the leadership of the school, the staff and teachers of the school, especially in the strategic management of inclusive education providers are still lacking. However, when compared SMA Mutiara Bunda superior to SMAN 6 Bandung.
Item Description:http://repository.upi.edu/15022/1/S_ADP_1006632_Title.pdf
http://repository.upi.edu/15022/2/S_ADP_1006632_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/15022/3/S_ADP_1006632_Table_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/15022/4/S_ADP_1006632_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/15022/5/S_ADP_1006632_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/15022/6/S_ADP_1006632_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/15022/7/S_ADP_1006632_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/15022/8/S_ADP_1006632_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/15022/9/S_ADP_1006632_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/15022/10/S_ADP_1006632_Appendix.pdf