KARAKTERISASI MAGNETIK PADA TANAH GAMBUT DESA KARYA WANGI, KABUPATEN BANDUNG BARAT

Tanah gambut dapat terbentuk didaerah sag pond. Hal ini dapat terjadi karena aktivitas sesar. Untuk mengetahui keberadaan lapisan tanah gambut maka dilakukan pengambilan tanah dengan bor gambut. Dengan menggunakan bor gambut, subjek dapat diketahui delineasi secara visual dari penampang lahan gambut...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Wibowo, Dimas M (Author)
Format: Book
Published: 2014-10-31.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Tanah gambut dapat terbentuk didaerah sag pond. Hal ini dapat terjadi karena aktivitas sesar. Untuk mengetahui keberadaan lapisan tanah gambut maka dilakukan pengambilan tanah dengan bor gambut. Dengan menggunakan bor gambut, subjek dapat diketahui delineasi secara visual dari penampang lahan gambut. Cara tersebut hanya dapat menentukan lapisan lahan gambut secara fisik saja. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran nilai suseptibilitas magnetik tanah gambut pada satu core sample yang diperoleh dari sag pond dekat sesar Lembang. Dari pengukuran core sample dengan diameter 4 cm dan memiliki kedalaman 5 meter, diperoleh hasil variasi nilai suseptibilitas magnetik terhadap kedalaman yaitu 3 lapisan dengan masing-masing kedalaman 0-100 cm dengan sifat ferrimagnetik dengan kecenderungan naik, 101-281 cm dengan sifat ferrimagnetik dengan kecenderungan turun, dan 282-500 cm dengan sifat diamagnetik. Adanya kesesuaian penentuan lapisan berdasarkan analisis nilai suseptibilitas magnetik terhadap kedalaman dengan delineasi hasil visual gambut yang diperoleh dan dari hasil identifikasi warna dengan menggunakan Munsell Color Chart disimpulkan dengan menggunakan analisis nilai suseptibilitas magnetik dapat menentukan pembagian lapisan tanah gambut pada sag pond di sekitar sesar Lembang, Desa Karya Wangi, Kabupaten Bandung Barat. Dari hasil uji termomagnetik pada kedalaman 18 cm, 63 cm, 84 cm, dan kedalaman 180 cm yang diperoleh didominasi oleh mineral oksida besi, serta kedalaman 343 cm dan 484 cm yang diperoleh didominasi oleh sulfida besi. Kata kunci: karakterisasi magnetik, sag pond, suseptibilitas magnetik, tanah gambut. Peat soil can form a sag pond area. This can occur due to the fault activity. To determine the presence of peat is carried out taking soil with peat drill. By using peat drill, the subject can be seen visually delineation of the foregoing peatland. The way it can only determine the physical layer of peat. In this research, the value of magnetic susceptibility measurements on a single peat core samples obtained from the sag pond near Lembang fault. From measurements of core samples with a diameter of 4 cm and has a depth of 5 meters, the result value of magnetic susceptibility variation with depth is 3 layers with each depth 0-100 cm with ferrimagnetic properties with increasing trend, 101-281 cm with ferrimagnetic properties with a tendency down, and 282-500 cm with diamagnetic properties. The presence of a layer of suitability determination based on analysis of the value of the magnetic susceptibility versus depth delineation peat visual results obtained and the results of identification using the Munsell color Color Chart inferred by using magnetic susceptibility value analysis can determine the distribution of peat in the sag pond around Lembang fault, Desa Karya Wangi, Kabupaten Bandung Barat. From the test results termomagnetik at a depth of 18 cm, 63 cm, 84 cm, and 180 cm depth were obtained dominated by iron oxide minerals, as well as the depth of 343 cm and 484 cm are obtained dominated by iron sulfide. Keywords: magnetic characterization, sag pond, magnetic susceptibility, peat soil
Item Description:http://repository.upi.edu/15156/1/S_FIS_0905768_title.pdf
http://repository.upi.edu/15156/2/S_FIS_0905768_abstract.pdf
http://repository.upi.edu/15156/3/S_FIS_0905768_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/15156/4/S_FIS_0905768_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/15156/5/S_FIS_0905768_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/15156/6/S_FIS_0905768_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/15156/7/S_FIS_0905768_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/15156/8/S_FIS_0905768_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/15156/9/S_FIS_0905768_bibliography.pdf