PENGARUH TEKNIK TOREH TANAH LIAT TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK AUTIS KELAS VIII SMPLB DI SLB AUTISME PELITA HAFIZH BANDUNG

Terdapat 3 klasifikasi anak autis diantaranya adalah anak autis dengan kemampuan dibawah rata-rata (low functioning), anak autis dengan kemampuan yang lebih baik memahami konsep (middle functioning), dan anak autis yang memiliki kemampuan diatas rata-rata (high functioning). Anak autis memiliki kema...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sugiarti, Tria (Author)
Format: Book
Published: 2014-04-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Terdapat 3 klasifikasi anak autis diantaranya adalah anak autis dengan kemampuan dibawah rata-rata (low functioning), anak autis dengan kemampuan yang lebih baik memahami konsep (middle functioning), dan anak autis yang memiliki kemampuan diatas rata-rata (high functioning). Anak autis memiliki kemampuan yang beragam. Tidak sedikit dari anak autis memiliki hambatan dalam motorik halus. Sesuai dengan studi pendahuluan yang dilakukan di SLB Autisme Pelita Hafizh Bandung, peneliti menemukan permasalahan yang terjadi pada anak autis dengan klasifikasi kemampuan diatas rata-rata (high functioning). Namun, memiliki hambatan dalam aspek motorik halus, khususnya dalam menulis. Pemberian intervensi yang dilakukan dapat menggunakan bantuan media-media permainan yang dapat menunjang dalam proses pembelajaran. Salah satu media yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dengan memberikan teknik pembelajaran menoreh pada tanah liat. Sehingga peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu "Apakah terdapat pengaruh teknik toreh tanah liat terhadap peningkatan kemampuan motorik halus anak autis?". Media tanah liat ini dapat digunakan pada saat pembelajaran berlangsung. Secara sadar kegiatan ini mampu melatih kemampuan motorik halus, koordinasi mata dan tangan. Tujuan dari pemberian intervensi atau latihan menggunakan teknik toreh ini yaitu, mengetahui kemampuan awal motorik halus anak autis sebelum diberikannya intervensi, mengetahui kemampuan motorik halus anak autis setelah diberikan intervensi dan mengetahui seberapa besar pengaruh dari pemberian intervensi terhadap peningkatan kemampuan motorik halus anak autis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan subjek tunggal (single subject research), disain A-B-A. Berdasarkan hasil pengamatan dari hasil penelitian dan pengolahan data, diperoleh dari hasil setiap mean level. Pada baseline-1 (A-1) dengan baseline-2 (A-2) memperoleh mean level sebesar 49,75% menjadi 90,25%. Pada ketiga fase ini jika dijumlahkan mengalami peningkatan sebesar 41%. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya pemberian intervensi yang menggunakan media tanah liat melalui pembelajaran menoreh secara sadar kemampuan motorik halus pada YF mengalami peningkatan yang cukup baik. Bagi guru, pembelajaran melalui teknik toreh pada tanah liat ini dapat digunakan di sekolah sebagai media pembelajaran dan sebagai latihan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak berkebutuhan khusus, khususnya anak autis.
Item Description:http://repository.upi.edu/15527/2/S_PLB_0900777_Title.pdf
http://repository.upi.edu/15527/2/S_PLB_0900777_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/15527/3/S_PLB_0900777_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/15527/2/S_PLB_0900777_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/15527/2/S_PLB_0900777_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/15527/3/S_PLB_0900777_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/15527/4/S_PLB_0900777_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/15527/3/S_PLB_0900777_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/15527/1/S_PLB_0900777_Appendix.pdf