PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DANKREATIF MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARANPROBLEM CENTERED LEARNING SISWA SMP

Matematika merupakan mata pelajaran yang jarang disukai oleh generasi muda Indonesia. Padahal matematika merupakan dasar dari segala ilmu. Pengaplikasian ilmu matematika ini selalu ditemui di persoalan kehidupan manusia sehari-hari, seperti menggunakan kalkulator, menghitung berat sayuran, dan lain-...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Asterina, Asti (Author)
Format: Book
Published: 2015-06-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Matematika merupakan mata pelajaran yang jarang disukai oleh generasi muda Indonesia. Padahal matematika merupakan dasar dari segala ilmu. Pengaplikasian ilmu matematika ini selalu ditemui di persoalan kehidupan manusia sehari-hari, seperti menggunakan kalkulator, menghitung berat sayuran, dan lain-lain. Indonesia menempati peringkah terbawah di PISA 2012 dalam kemampuan matematis. Ini berarti kemampuan matematis siswa Indonesia perlu ditingkatkan. Rendahnya kemampuan ini disebabkan siswa yang terlalu fokus pada soal rutin.Untuk hal ini maka dibutuhkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif untuk memecahkan soal non rutin tersebut. Hal lain yang mendukung opini ini adalah hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 6 Cimahi menunjukkan kemampuan matematis siswa khususnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis siswanya masih rendah. Maka dari itu, penelitian ini menggunakan pembelajaran Problem-Centered Learning (PCL) untuk meningkatkan dua kemampuan itu. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimn, dengan pengambilan satu kelas eksperimen saja, dengan tujuan mengetahui kualitas dari pembelajaran PCL itu sendiri. Teknik pengumpulan data melalui hasil pretes dan postes pada kelas eksperimen yang dipilih secara acak. Dari hasil penelitian dengan melihat rata-rata indeks gain, diperoleh hasil terdapat peningkatan pada kemampuan berpikir kritis dan kreatif matematis dengan kualitas sedang. Selain itu, diperoleh indikator yang paling tinggi peningkatannya pada kemampuan berpikir kritis adalah memberikan penjelasan dan paling rendah adalah menyimpulkan. Sedangkan pada kemampuan berpikir kretaif yang peningkatannya paling tinggi adalah berpikir luwes, dan paling rendah adalah berpikir orisinal.
Item Description:http://repository.upi.edu/16042/8/S_MTK_1102836_Title.pdf
http://repository.upi.edu/16042/9/S_MTK_1102836_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/16042/7/S_MTK_1102836_Tabel_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/16042/4/S_MTK_1102836_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/16042/2/S_MTK_1102836_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/16042/3/S_MTK_1102836_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/16042/5/S_MTK_1102836_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/16042/6/S_MTK_1102836_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/16042/10/S_MTK_1102836_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/16042/11/S_MTK_1102836_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/16042/1/S_MTK_1102836_Appendix2.pdf