PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN ANALITIK-SINTETIK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

Matematika dapat membantu siswa untuk menjelaskan keterkaitan konsep dan menerapkan konsep secara akurat saat menyelesaikan permasalahan. Sehingga matematika dapat membuat siswa menjadi lebih kritis dalam menghadapi sebuah masalah. Kendala yang dialami adalah kurangnya minat siswa dalam mempelajari...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Mustikawati, Ryanti Astri (Author)
Format: Book
Published: 2015-06-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Matematika dapat membantu siswa untuk menjelaskan keterkaitan konsep dan menerapkan konsep secara akurat saat menyelesaikan permasalahan. Sehingga matematika dapat membuat siswa menjadi lebih kritis dalam menghadapi sebuah masalah. Kendala yang dialami adalah kurangnya minat siswa dalam mempelajari matematika sehingga masih rendahnya kemampuan berpikir kritis matematis di Indonesia. TIMSS dan PISA memperlihatkan posisi Indonesia menempati peringkat yang rendah. Salah satu faktor rendahnya kemampuan tersebut adalah kebiasaan cara belajar siswa dengan metode ceramah sehingga siswa kurang mandiri dalam hal menemukan konsep dan berlatih berpikir secara kritis. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pembelajaran dengan pendekatan analitik-sintetik untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimen dengan pengambilan satu kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data melalui pemberian pretest dan postest terhadap kelas eksperimen yang telah dipilih. Dari hasil penelitian dengan melihat rata-rata indeks gain, menunjukkan bahwa peningkatan kemapuan berpikir kritis matematis memiliki kualitas yang sedang. Selain itu terdapat juga perbedaan peningkatan antara kelompok rendah, sedang, dan tinggi. Aspek berpikir kritis matematis yang mengalami peningkatan tertinggi adalah aspek generalisasi, sedangkan yang terendah adalah aspek logaritma.
Item Description:http://repository.upi.edu/16043/7/S_MTK_1100050_Title.pdf
http://repository.upi.edu/16043/9/S_MTK_1100050_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/16043/6/S_MTK_1100050_Tabel_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/16043/1/S_MTK_1100050_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/16043/2/S_MTK_1100050_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/16043/3/S_MTK_1100050_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/16043/4/S_MTK_1100050_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/16043/5/S_MTK_1100050_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/16043/1/S_MTK_1100050_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/16043/8/S_MTK_1100050_Appendix1.pdf
http://repository.upi.edu/16043/10/S_MTK_1100050_Appendix2.pdf