UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF WACANA EKSPOSITORIK MELALUI STRATEGI PORPE (PREDICT, ORGANIZE, REHEARSE, PRACTICE, EVALUATE): Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 5 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam keterampilan membaca, terutama membaca intensif wacana ekspositorik. Keterampilan membaca intensif dianggap sebuah keterampilan yang paling sulit bagi siswa. Hal ini terjadi karena rendahnya motivasi siswa untuk mem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Omalia, Irma (Author)
Format: Book
Published: 2013-09-24.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa rendahnya kemampuan siswa dalam keterampilan membaca, terutama membaca intensif wacana ekspositorik. Keterampilan membaca intensif dianggap sebuah keterampilan yang paling sulit bagi siswa. Hal ini terjadi karena rendahnya motivasi siswa untuk membaca, kesulitan guru dalam membimbing, dan berbagai kesulitan yang dialami siswa saat membaca intensif wacana ekspositorik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) perencanaan, (2) pelaksanaan dan (3) hasil pembelajaran membaca intensif wacana ekspositorik melalui strategi PORPE (Predict, Organize, Rehearse, Practice, Evaluate) di kelas XI-H/IPA SMA Negeri 5 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data penelitian diperoleh dengan menggunakan instrumen penelitian: lembar praktik membaca intensif wacana ekspositorik (instrumen proses), lembar tes hasil belajar siswa (instrumen produk), format penilaian, lembar observasi aktivitas guru, lembar pengamatan terhadap proses pembelajaran membaca intensif (untuk siswa), log lapangan, catatan harian, jurnal siswa, dan bagan suasana hati. Penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Hasil penelitian membuktikan bahwa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam membaca intensif wacana ekspositorik setiap siklus. Siklus pertama, skor tertinggi siswa pada instrumen proses adalah 85 (kategori baik) dan skor terendah 75 (kategori cukup), sedangkan pada instrumen produk adalah 90 (kategori sangat baik) dan skor terendah adalah 80 (kategori baik). Pada siklus kedua, skor tertinggi siswa pada tahap proses (pada instrumen proses) adalah 90 (kategori sangat baik) dan skor terendah 80 (kategori baik), sedangkan pada instrumen produk adalah 95 (kategori sangat baik) dan skor terendah adalah 85 (kategori baik). Dengan demikian, penelitian dengan strategi PORPE dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif wacana ekspositorik.
Item Description:http://repository.upi.edu/1611/1/S_IND_0807255_Title.pdf
http://repository.upi.edu/1611/2/S_IND_0807255_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/1611/3/S_IND_0807255_Table%20of%20Content.pdf
http://repository.upi.edu/1611/4/S_IND_0807255_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/1611/5/S_IND_0807255_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/1611/6/S_IND_0807255_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/1611/7/S_IND_0807255_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/1611/8/S_IND_0807255_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/1611/9/S_IND_0807255_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/1611/10/S_IND_0807255_Appendix.pdf