DAMPAK REVOLUSI BUNGA DI PORTUGAL TERHADAP DINAMIKA MASYARAKAT TIMOR PORTUGIS 1974-1976
Permasalahan pokok yang dikaji adalah bagaimana pengaruh Revolusi Bunga di Portugal terhadap daerah jajahannya? Permasalahan tersebut kemudian dituangkan dalam tiga pertanyaan pokok yaitu : (1) Mengapa terjadi Revolusi Bunga di Portugal? (2) Bagaimana Proses terjadinya Revolusi Bunga di Portugal? (3...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2014-08-27.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Permasalahan pokok yang dikaji adalah bagaimana pengaruh Revolusi Bunga di Portugal terhadap daerah jajahannya? Permasalahan tersebut kemudian dituangkan dalam tiga pertanyaan pokok yaitu : (1) Mengapa terjadi Revolusi Bunga di Portugal? (2) Bagaimana Proses terjadinya Revolusi Bunga di Portugal? (3) Bagaimana dampak dari Revolusi Bunga di Portugal terhadap kehidupan masyarakat Timor? Metode penelitian yang digunakan adalah metode Historis meliputi pengumpulan sumber primer maupun sekunder, kritik sumber interpretasi dan historiografi. Untuk memperdalam analisis peneliti menggunakan pendekatan interdisipliner melalui kajian ilmu sosiologi dan politik dengan meminjam konsep-konsep dan juga dengan penggunaan teori-teori seperti teori konflik dan teori revolusi. Revolusi Bunga di Portugal pada tahun 1974 memiliki peranan yang sangat penting dalam memperjuangkan hak kemerdekaan bagi negara jajahannya. Mulai dari Revolusi Bunga merupakan kudeta tak berdarah untuk mengakhiri kediktatoran yang berjalan selama 50 tahun rezim Caetano yang terjadi atas pemerintahan sebelumnya yang bersifat otoriter, dan tidak demokratis di Portugal, sampai melahirkan dua program politik baru, yaitu politik demokratisasi dan politik dekolonisasi. Gagasan demokratisasi lahir sebagai reaksi terhadap sifat-sifat pemerintahan rejim lama yang otoriter dan fasistis, sedangkan gagasan dekolonisasi lahir sebagai pantulan kenyataan getirnya perang kolonial di Afrika. Kurun waktu 1974-1976, terhitung tahun 1974 terjadi kekacauan di Portugal sehingga terjadi Revolusi Bunga, Sementara tahun 1976 terjadi hak penentuan nasib sendiri untuk semua wilayah jajahan juga dicantumkan sebagai suatu kewajiban bagi negara Portugal dalam konstitusi tahun 1975, ketentuan ini terbukti menjadi penting dalam melanjutkan komitmen resmi Portugal atas penentuan nasib sendiri rakyat Timor Timur dalam tahun-tahun selanjutnya yang berat dan kemudian terjadinya proses berintegrasinya Timor Timur ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1976 dan menjadikan Timor Portugal sebagai Propinsi yang ke 27. |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/16475/3/S_SEJ_0705758_Title.pdf http://repository.upi.edu/16475/1/S_SEJ_0705758_Abstract.pdf http://repository.upi.edu/16475/5/S_SEJ_0705758_Table_of_Content.pdf http://repository.upi.edu/16475/2/S_SEJ_0705758_Chapter1.pdf http://repository.upi.edu/16475/1/S_SEJ_0705758_Chapter2.pdf http://repository.upi.edu/16475/4/S_SEJ_0705758_Chapter3.pdf http://repository.upi.edu/16475/1/S_SEJ_0705758_Chapter4.pdf http://repository.upi.edu/16475/6/S_SEJ_0705758_Chapter5.pdf http://repository.upi.edu/16475/5/S_SEJ_0705758_Bibliography.pdf |