KASENIAN ANGKLUNG BUNCIS DI KACAMATAN CIGUGUR KABUPATÉN KUNINGAN PIKEUN BAHAN PANGAJARAN MACA BAHASAN DI SMA KELAS XII : Tilikan Struktur jeung Sémiotik

• Main Author: Tita, - (Author)
• Format: Book
• Published: 2015-02-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/16675/1/S_BD_1105977_Title.pdf; http://repository.upi.edu/16675/2/S_BD_1105977_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/16675/6/S_BD_1105977_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/16675/4/S_BD_1105977_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/16675/7/S_BD_1105977_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/16675/8/S_BD_1105977_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/16675/9/S_BD_1105977_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/16675/9/S_BD_1105977_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/16675/5/S_BD_1105977_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/16675/3/S_BD_1105977_Appendix.pdf
• Keywords: GR Folklore; L Education (General)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: keadaan kesenian angklung buncis, struktur kasenian angklung buncis, semiotik yang ada dalam kasenian angklung buncis, dan rencana bahan pembelajaran membaca bahasan di SMA kelas XII. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, pendekatan kualitatif dan strateginya etnografi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik studi pustaka, teknik observasi, teknik dokumentasi dan teknik catatan lapangan. Hasil penelitianya dijelaskan seperti ini. Pertama, keadaan kesenian angklung buncis yang ada di Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Kedua, struktur kesenian angklung buncis yaitu pelaksanaan, tujuan, waktu, tempat, formasi, gerakan, lagu (syair), alat musik, dan busana. Ketiga, semiotik yang ditemukan dalam penelitian ini adalah hal-hal yang ada dalam kesenian angklung buncis. Keempat, hasil penelitian bisa dijadikan bahan pembelajaran membaca bahasan di SMA kelas XII. Kesimpulam dari penelitian ini adalah ditemukannya unsur semiotik dalam kesenian angklung buncis yaitu tanda, tiga jenis hubungan tanda (simbolik, paradigmatik, dan sintagmatik), basa wicara dan budaya, dan yang terakhir signification. This research uses descriptive analytic method, qualitative approach and its strategy of ethnography. Data collection in this research use literature review technique, observation technique, documentation technique and field record technique. The result of this research can be explained. First, the derivation of angklung buncis art in Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan. Second, the structure of angklung buncis art in the implementation, purpose, time, place, formation, movement, song, music instrument, and clothes. Third, semiotics which have been found in this research is things exist in angklung buncis art. Fourth, the result of this research can be defined as reading learning materials for Senior High School student in XII grade. Conclusion of the research is that finding semiotic elements in Angklung Buncis Art is symbol. Three kind of linked symbol (symbolyc, paradigmatic, and syntagmatic), spoken language and culture, the last is signification.