IMPLEMENTASI PROGRAM MOVING CLASS SEBAGAI WAHANA PENGEMBANGAN CIVIC SKILL PADA MATA PELAJARAN PPKn (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 34 Bandung)

Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan hasil pra penelitian bahwa SMP Negeri 34 Bandung hanya memiliki 21 ruangan kelas, sementara robongan belajar memiliki 28 rombongan. Ketidaktersediaan ruangan kelas yang memadai membuat sekolah ini mengambil kebijakan untuk menerapkan program moving class s...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Pratama, Oky Andiyan (Author)
Format: Book
Published: 2015-02-23.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi berdasarkan hasil pra penelitian bahwa SMP Negeri 34 Bandung hanya memiliki 21 ruangan kelas, sementara robongan belajar memiliki 28 rombongan. Ketidaktersediaan ruangan kelas yang memadai membuat sekolah ini mengambil kebijakan untuk menerapkan program moving class sebagai upaya untuk menyikapi ketidaktersediaan jumlah ruangan kelas yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi program moving class pada mata pelajaran PKn, Implementasi program moving class pada mata pelajaran PKn dalam mengembangkan civic skill dan keterampilan kewarganegaraan yang paling menonjol melalui program moving class pada mata pelajaran PKn serta hambatan yang dihadapi siswa dan guru dalam mengimplementasikan program moving class dalam mengembangkan civic skill pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek dari penelitian ini adalah kepala sekolah, wakasek, guru mata pelajaran PKn, dan siswa SMP Negeri 34 Bandung. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan catatan lapangan. Analisis data dengan penyeleksian atau pengelompokan data, penyajian data dan verifikasi data. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yaitu: 1) Latar belakang SMPN 34 Bandung menggunakan moving class pada mulanya adalah keterbatasan lahan sekolah untuk menyediakan ruangan kelas yang sebanding dengan jumlah rombongan belajar; 2) Implementasi program moving class pada mata pelajaran PKn dalam mengembangkan civic skill pada mata pelajaran PKn secara umum bercirikan peserta didik yang mendatangi guru di kelas dan siswa tidak memiliki ruangan kelas yang tetap. Setiap kali subjek pelajaran berganti, maka peserta didik akan meninggalkan kelas. Setiap pergantian kelas diberi durasi waktu perpindahan kurang lebih 5-10 menit. Namun, kebijakan mengenai durasi waktu perpindahan kelas ini banyak di salahgunakan oleh beberapa siswa untuk membolos mata pelajaran tertentu, termasuk mata pelajaran PKn. Berkenaan dengan pengembangan civic skill berbanding lurus dengan tujuan yang diharapkan dengan menerapkan moving class; 3) Secara umum keterampilan berpartisipasi siswa lebih menonjol dibandingkan keterampilan berpikir kritis; 4) Hambatan yang dihadapi siswa dan guru dalam mengimplementasikan program moving class dalam mengembangkan civic skill pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 34 Bandung terkendala dengan masalah, keterbatasan jumlah ruangan, kesadaran dan tanggung jawab yang rendah akan pemeliharaan ruangan kelas dikarenakan rombongan belajar yang tidak memiliki kelas yang tetap. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan keterbatasan lahan yang dimiliki SMP Negeri 34 Bandung bisa diminimalisisr dengan menerapkan program moving class dan terbukti dengan program ini bisa mendorong kemampuan siswa dalam mengembangkan potensi, minat, serta menampung keinginan siswa, khusunya mendorong siswa dalam mengembangkan civic skill pada mata pelajaran PKn. Rekomendasinya adalah perlu ada dukungan dari semua pihak untuk mensukseskan program ini berjalan dengan optimal. This research is motivated by the results of pre-study that Junior High School 34 Bandung only has 21 classrooms, while entourage has 28 group study. Unavailability of adequate classrooms makes this school adopted a policy to implement the program moving class in an effort to address the unavailability of an adequate number of classrooms. This study aims to determine the implementation of programs on subjects moving class Civics, implementation of programs on subjects moving class Civics in developing civic skills and civic skills most notably through programs on subjects moving class Civics and barriers faced by students and teachers in implementing the program moving class in developing civic skills in the subject of Civics. This study used a qualitative approach with the case study method. The subject of this research is the principal, Vice Principal, teachers of Civics, and students of Junior High School 34 Bandung. The data was collected through interviews, observation, documentation studies, and field notes. Data analysis with screening or grouping of data, presentation of data and verification data. The research results obtained, namely: 1) Background Junior High School 34 Bandung using a moving class in the beginning of the school is limited land to provide classrooms that are comparable to the number of classrooms; 2) Implementation of programs on subjects moving class Civics in developing civic skills on the subjects of Civics in general characterized by learners who came to the teacher in the classroom and the students do not have a permanent classrooms. Whenever the subject of the lesson changed, then the students will leave the class. Each turn of the class is the duration of the switching time of approximately 5-10 minutes. However, the policy regarding the duration of the switching time of this class much misused by some students to skip certain subjects, including subjects Civics. With regard to the development of civic skills is directly proportional to the expected goals by applying moving class; 3) Generally speaking skills of students participating is more prominent than the critical thinking skills; 4) Barriers faced by students and teachers in implementing the program moving class in developing civic skills in the subjects of Civics in Junior High School 34 Bandung is plagued with problems, the limited amount of space, consciousness and responsibility that will lower maintenance due to classroom study groups which do not have grade fixed. Thus it can be concluded that the limited land owned by Junior High School 34 Bandung can minimize by implementing programs and proven moving class with this program could encourage students' skills in developing potential, interests, and desires to accommodate students, especially encouraging students to develop civic skills in the eye Civics. Recommendation is necessary to have the support of all parties to succeed the program is running optimally.
Item Description:http://repository.upi.edu/17019/5/S_PKN_1001524_Cover.pdf
http://repository.upi.edu/17019/6/S_PKN_1001524_Table%20of%20content.pdf
http://repository.upi.edu/17019/7/S_PKN_1001524_%20Abstrack.pdf
http://repository.upi.edu/17019/1/S_PKN_1001524_Chapter%201.pdf
http://repository.upi.edu/17019/8/S_PKN_1001524_%20Chapter%202.pdf
http://repository.upi.edu/17019/4/S_PKN_1001524_%20Chapter%203.pdf
http://repository.upi.edu/17019/1/S_PKN_1001524_Chapter%204.pdf
http://repository.upi.edu/17019/2/S_PKN_1001524_Chapter%205.pdf
http://repository.upi.edu/17019/1/S_PKN_1001524_Bibliografi.pdf
http://repository.upi.edu/17019/3/S_PKN_1001524_Appendix.pdf