PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN TAKTAKAN 2

Pembelajaran bahasa merupakan pembelajaran berkomunikasi. Mengingat pentingnya komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat, maka pembelajaran bahasa dicantumkan dalam kurikulum. Pembelajaran bahasa memiliki keragaman, salah satunya pembelajaran berbicara. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara perlu ad...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Setianingsih, Hery (Author)
Format: Book
Published: 2015-09-29.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Pembelajaran bahasa merupakan pembelajaran berkomunikasi. Mengingat pentingnya komunikasi dalam kehidupan bermasyarakat, maka pembelajaran bahasa dicantumkan dalam kurikulum. Pembelajaran bahasa memiliki keragaman, salah satunya pembelajaran berbicara. Untuk meningkatkan kemampuan berbicara perlu adanya inovasi pada praktik pembelajaran. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran tidak monoton dan terkesan membosankan. Penelitian ini menggunakan metode bermain peran sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V melalui gerak, ekspresi wajah, intonasi dan cara berbicara. Dari hasil pengamatan dan tindakan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa keterampilan berbicara siswa meningkat dari setiap siklusnya melalui penerapan metode bermain peran tersebut. Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya permasalahan dalam pengajaran keterampilan berbicara. Siswa kesulitan mengemukakan gagasan, pendapat, ataupun ide di depan teman temannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menerapkan motode bermain peran . Adapun tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan praktik pelaksanaan metode role playing atau bermain peran dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V. (2) menganalisis peningkatan keterampilan berbicara siswa kelas V dengan metode role playing.Penelitian ini mengadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart, tahapan pelaksanaanya yaitu perencanaan, observasi, tindakan, dan refleksi. Adapun nilai rata-rata pra siklus 50,25 pada siklus I sebesar 68,97 pada siklus II sebesar 78,46 dan pada siklus III sebesar 85,38 .Berdasarkan data tersebut, keterampilan keterampilan berbicara siswa meningkat setelah dilaksanakan dengan menerapkan metode role playing atau bermain peran. Simpulan dari penelitian ini yaitu pelaksanaan metode bermain peran dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa karena, dengan penggunaan metode bermain peran siswa terlatih berbicara didepan umum. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan bagi guru untuk dapat menerapkan metode bermain peran yang mampu meningkatkan keterampilan berbicara siswa.
Item Description:http://repository.upi.edu/17199/1/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Title.pdf
http://repository.upi.edu/17199/2/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/17199/3/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/17199/4/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/17199/5/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/17199/6/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/17199/7/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/17199/8/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/17199/9/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/17199/10/S_BHS%20A_KDSERANG_110420_Appendix.pdf