KARAKTERISASI CEBAKAN MINERAL SULFIDA BERDASARKAN HASIL METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS DAN INDUKSI POLARISASI DAERAH JAMPANG KABUPATEN SUKABUMI

Daerah Jampang Kabupaten Sukabumi termasuk ke dalam formasi Jampang yang didominasi dengan batuan gunung api pembawa sulfur, sehingga daerah tersebut sangat berpotensi mineral sulfida pembawa logam bernilai ekonomis tinggi seperti emas, perak, tembaga, nikel, timah dan logam lainnya. Oleh karena itu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Ariesandra, Dika (Author)
Format: Book
Published: 2015-02-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Daerah Jampang Kabupaten Sukabumi termasuk ke dalam formasi Jampang yang didominasi dengan batuan gunung api pembawa sulfur, sehingga daerah tersebut sangat berpotensi mineral sulfida pembawa logam bernilai ekonomis tinggi seperti emas, perak, tembaga, nikel, timah dan logam lainnya. Oleh karena itu, banyak kegiatan eksplorasi yang dilakukan di daerah penelitian. Untuk mengurangi persentasi kegagalan dan kerugian ketika dilakukan pemboran pemanfaatan, maka digunakan metode geolistrik resistivitas dan Induksi polarisasi untuk melakukan karakteristisasi cebakan mineral sulfida. Hasil dari metode resistivitas dan induksi polarisasi berupa penampang 2D dari variasi nilai reisitivitas dan chargeabilitas yang diinversi menggunakan perangkat lunak res2dinv. Nilai yang diperoleh bervariasi, untuk resistivitas diperoleh rentang nilai 0 sampai >10.000 Ωm, sedangkan variasi nilai chargeabilitas diperoleh rentang 0 sampai 500 msec. Mineral sulfida di daerah penelitian merupakan hasil alterasi yang menyebabkan mineralisasi. Zona alterasi yang terdapat di daerah penelitian diantaranya alterasi silisifikasi yang ditandai dengan nilai resistivitas tinggi (≥10.000 Ωm) dikarenakan terdapat intrusi batuan beku seperti andesit, basalt dan batuan tuffa vulkanik yang tersedimentasi pada batupasir berasosiasi dengan kuarsa yang membentuk urat dan membawa mineral sulfida seperti pirit dan kalkopirit sehingga menujukkan nilai chargeabiltas yang tinggi pula (≥250msec). Zona alterasi argilik pun mendominasi pada daerah ini yang menyebabkan mineralisasi, ditandai dengan nilai resistivitas rendah (<100 Ωm) didominasi dengan batuan teralterasi kuat seperti shale yang berasosiasi dengan mineral sulfida yang diindikasikan dengan nilai chargeabilitas tinggi. Dari karakteristik tersebut disimpulkan bahwa daerah penelitian termasuk ke dalam endapan hipotermal dengan karakteristik cebakan yang terbentuk berupa urat dan mineralisasi terjadi di dekat intrusi.
Item Description:http://repository.upi.edu/17260/3/S_FIS_1006787_Title.pdf
http://repository.upi.edu/17260/2/S_FIS_1006787_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/17260/4/S_FIS_1006787_Table_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/17260/9/S_FIS_1006787_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/17260/10/S_FIS_1006787_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/17260/1/S_FIS_1006787_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/17260/6/S_FIS_1006787_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/17260/5/S_FIS_1006787_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/17260/7/S_FIS_1006787_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/17260/8/S_FIS_1006787_Appendix.pdf