PENGGUNAAN PENDEKATAN MULTISENSORI UNTUK MENGURANGI GANGGUAN OMISI DALAM MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA TUNARUNGU KELAS D1 DI SLB BHINEKA CIHAMPELAS

siswa tunarungu masih rendah, mengalami gangguan omisi pada kata yang mengandung konsonan /n/ ditengah dan diakhir. Salah satu faktor penyebabnya yaitu pendekatan yang diterapkan oleh guru belum sesuai dengan kebutuhan siswa. Penggunaan pendekatan yang tepat dan sesuai, merupakan hal yang sangat pen...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Nursadjilah, Shella (Author)
Format: Book
Published: 2015-01-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:siswa tunarungu masih rendah, mengalami gangguan omisi pada kata yang mengandung konsonan /n/ ditengah dan diakhir. Salah satu faktor penyebabnya yaitu pendekatan yang diterapkan oleh guru belum sesuai dengan kebutuhan siswa. Penggunaan pendekatan yang tepat dan sesuai, merupakan hal yang sangat penting untuk mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pendekatan multisensori untuk mengurangi gangguan omisi dalam membaca permulaan siswa tunarungu, dan bagaimanakah perubahan-perubahan yang terjadi pada saat membaca, serta gangguan omisi yang terjadi pada siswa tunarungu sebelum, selama dan setelah diintervensi dengan pendekatan multisensori. Pendekatan multisensori ini menggunakan indera-indera yakni (visual, auditory, kinestetik dan taktil). Metode yang digunakan yaitu metode campuran dengan strategi eksplanatori sekuensial. Data kuantitatif diolah dengan desain SSR, sedangkan data kualitatif melalui studi deskriptif. Teknik pengumpulan data kuantitatif yaitu dengan tes, sedangkan data kualitatif melalui pengamatan, wawancara serta dokumentasi. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa tunarungu berinisial FJR kelas D1 di SLB Bhineka Cihampelas. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan adanya peningkatan mean level dari 22,75 pada kondisi awal menjadi 39,5 pada fase intervensi, dan mengalami peningkatan kembali menjadi 45,75 pada kondisi akhir. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan adanya perubahan cara membaca siswa lebih baik, yakni sudah mampu membaca beberapa kata yang mengandung konsonan /n/ ditengah dan diakhir, yang artinya gangguan omisi dalam membacanya mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan multisensori dapat digunakan untuk mengurangi gangguan omisi dalam membaca permulaan siswa tunarungu. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk meneliti kasus omisi huruf lainnya.
Item Description:http://repository.upi.edu/17682/2/S_PLB_1006420_title.pdf
http://repository.upi.edu/17682/1/S_PLB_1006420_abstract.pdf
http://repository.upi.edu/17682/2/S_PLB_1006420_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/17682/2/S_PLB_1006420_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/17682/3/S_PLB_1006420_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/17682/4/S_PLB_1006420_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/17682/4/S_PLB_1006420_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/17682/4/S_PLB_1006420_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/17682/2/S_PLB_1006420_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/17682/2/S_PLB_1006420_appendix.pdf