KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN PENYANDANG TUNARUNGU TINGKAT BERAT

Penelitian ini berjudul "Kajian Fonetik terhadap Tuturan Penyandang Tunarungu Tingkat Berat". Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan realisasi dan variasi pelafalan tuturan penyandang tunarungu tingkat berat terhadap kata berdasarkan kajian fonetik dan menguraikan gejala perubah...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Amalia, Istya Juniarti (Author)
Format: Book
Published: 2015-01-28.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_17697
042 |a dc 
100 1 0 |a Amalia, Istya Juniarti  |e author 
245 0 0 |a KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN PENYANDANG TUNARUNGU TINGKAT BERAT 
260 |c 2015-01-28. 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/2/S_IND_1006367_title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/3/S_IND_1006367_abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/1/S_IND_1006367_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/8/S_IND_1006367_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/7/S_IND_1006367_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/10/S_IND_1006367_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/9/S_IND_1006367_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/4/S_IND_100637_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/6/S_IND_1006367_bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/17697/5/S_IND_1006367_appendix.pdf 
520 |a Penelitian ini berjudul "Kajian Fonetik terhadap Tuturan Penyandang Tunarungu Tingkat Berat". Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan realisasi dan variasi pelafalan tuturan penyandang tunarungu tingkat berat terhadap kata berdasarkan kajian fonetik dan menguraikan gejala perubahan bunyi penyandang tunarungu tingkat berdasarkan kosa kata dasar bahasa Indonesia yang kemudian dianalisis berdasarkan ilmu fonetik artikulatoris. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif dengan metode analisis kualitatif. Penelitian ini diawali dengan realisasi dan variasi pelafalan tuturan penyandang tunarungu tingkat berat berdasarkan kata. Realisasi pelafalan tuturan penyandang tunarungu tingkat berat menganalisis bunyi tuturan berdasarkan teori suku kata, hal ini untuk mengetahui pelafalan tuturan penyandang tunarungu tingkat berat. Variasi pelafalan tuturan penyandang tunarungu tingkat berat berkaitan dengan analisis bunyi dengan cara penempatan setiap fonem dalam kata. Penempatan fonem tersebut berdasarkan posisi awal, tengah, dan akhir, hal ini untuk mengetahui kemampuan penyandang tunarungu tingkat berat dalam melafalkan suatu bunyi. Selain itu, penelitian ini menganalisis gejala perubahan bunyi yang terjadi pada pelafalan tuturan penyandang tunarungu tingkat berat berdasarkan kata. Gejala perubahan bunyi dianalisis berdasarkan bunyi, hal ini untuk membandingkan bunyi yang seharusnya dilafalkan dengan bunyi pelafalan tuturan penyandang tunarungu tingkat berat. Setelah dibandingkan maka akan diketahui perubahan bunyi yang terjadi pada tuturan penyandang tunarungu tingkat berat. Berdasarkan hasil penelitian, penyandang tunarungu tingkat berat fasih dalam mengujarkan semua bunyi vokal [a], [e], [i], [o], dan [u]. Akan tetapi dalam pelafan bunyi konsonan hanya beberapa saja yang fasih diujarkan, bunyi tersebut adalah bunyi [f], [h], [l], [p], [t], [w], dan [y] selebihnya pelafan konsonan diujarkan menjadi bunyi lain yaitu bunyi [g, k, q] berubah menjadi [h], bunyi [d, n, r] berubah menjadi [l] sehingga banyak sekali perubahan bunyi bahasa yang terjadi dalam penerapan, bunyi [b, m] berubah menjadi [p], bunyi [v] berubah menjadi [w], dan bunyi [c, j, s, x, z] berubah menjadi [y]. Berdasarkan analisis suku kata pada tuturan penyandang tunarungu tingkat berat, terjadi banyak perubahan jumlah suku kata jika kata dihadapkan pada bunyi diftong, kluster, dan deret konsonan, Adapun bunyi deret konsonan yang memilki dua deret konsonan dan berada pada tempat artikulasi yang sama, maka penyandang tunarungu tingkat berat hanya melafalkan satu konsonan saja sehingga tidak terjadi penambahan Istya Juniarti Amalia, 2015 KAJIAN FONETIK TERHADAP TUTURAN PENYANDANG TUNARUNGU TINGKAT BERAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii jumlah suku kata. Selain itu, penyandang tunarungu tingkat berat digolongkan tidak mampu melafalkan bunyi nasal,seperti bunyi [m,n,ŋ dan y] artinya semua bunyi termasuk bunyi nasal dilafalkan seluruhnya menjadi bunyi oral. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a PK Indo-Iranian 
690 |a PN Literature (General) 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/17697/ 
856 |u https://repository.upi.edu/17697  |z Link Metadata