KONSEP CINTA DALAM EKRANISASI CERPEN CINTA DI SAKU BELAKANG CELANA KARYA FAJAR NUGROS: SEBUAH KAJIAN SASTRA BANDINGAN

Penelitian ini memfokuskan pada pembandingan struktur naratif dan sinematik antara cerpen Cinta di Saku Belakang Celana dan film Cinta di Saku Celana karya Fajar Nugros. Selain itu, juga dilakukan pembandingan mengenai perilaku, peristiwa, dialog/monolog karakter, simbol yang ada di dalam cerpen dan...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Azfar, Adeliany (Author)
Format: Book
Published: 2015-06-16.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini memfokuskan pada pembandingan struktur naratif dan sinematik antara cerpen Cinta di Saku Belakang Celana dan film Cinta di Saku Celana karya Fajar Nugros. Selain itu, juga dilakukan pembandingan mengenai perilaku, peristiwa, dialog/monolog karakter, simbol yang ada di dalam cerpen dan film. Tujuannya adalah untuk mengetahui konsep cinta yang terdapat dalam cerpen dan film, serta bagaimana representasi konsep cinta dari cerpen ke film. Hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya perbedaan konsep cinta yang terdapat dalam kedua karya tersebut yang masih menimbulkan kebingungan bagi para pembaca. Kajian ini menggunakan pendekatan sastra bandingan. Penelitian ini dikaitkan dengan hierarki kebutuhan Abraham Maslow, objek cinta menurut Erich Fromm, dan cinta dalam tasawuf menurut Rabi'ah Al Adawiyah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis komparatif. Data dan sumber data adalah file film Cinta di Saku Celana dan buku kumpulan cerpen karya Fajar Nugros berjudul I Didn't Lose My Heart, I Sold It on Ebay!. Temuan penelitian menunjukkan bahwa konsep cinta yang terdapat pada cerpen adalah cinta kepada harta/materi, sedangkan pada film adalah cinta kepada wanita. Representasi konsep cinta dari cerpen Cinta di Saku Belakang Celana ke film Cinta di Saku Celana mengalami pergeseran menjadi sesuatu yang lebih realistis sehingga mampu diterima oleh penonton. Atas temuan itu dapat disimpulkan bahwa meskipun sebuah film berasal dari cerpen yang memiliki cerita sama, tetapi tetap saja terjadi pergeseran setelah diekranisasi. Pergeseran ini terjadi karena adanya perbedaan sasaran antara cerpen dan film. Sasaran cerpen adalah pembaca, sedangkan sasaran film adalah penonton.
Item Description:http://repository.upi.edu/17976/1/S_IND_1100608_Title.pdf
http://repository.upi.edu/17976/4/S_IND_1100608_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/17976/3/S_IND_1100608_Table_of_Content.pdf
http://repository.upi.edu/17976/5/S_IND_1100608_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/17976/6/S_IND_1100608_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/17976/2/S_IND_1100608_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/17976/1/S_IND_1100608_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/17976/2/S_IND_1100608_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/17976/5/S_IND_1100608_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/17976/5/S_IND_1100608_Appendix.pdf