KARTUN SEBAGAI IDE DASAR PEMBUATAN DESAIN MOTIF BATIK BAGI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI KOTA BANDUNG

Penelitian ini merupakan kegiatan pembelajaran membuat desain batik bermotif kartun yang dilakukan oleh seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 49 Bandung sejumlah 315 orang. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan kartun melalui pembelajaran desain motif batik kepada siswa. Penelitian...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Zulfadly, Dimas (Author)
Format: Book
Published: 2015-06-16.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini merupakan kegiatan pembelajaran membuat desain batik bermotif kartun yang dilakukan oleh seluruh siswa kelas VIII di SMP Negeri 49 Bandung sejumlah 315 orang. Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan kartun melalui pembelajaran desain motif batik kepada siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-kuantitatif yang menyajikan data-data deskriptif dan perhitungan kuantitatif sederhana untuk menentukan nilai hasil pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu metode pembelajaran seni rupa dengan pendekatan saintifik yang terdiri dari 5 tahapan: 1) Pengamatan, 2) Menanya, 3) Menalar, 4) Menyajikan, 5) Membuat. Materi pembelajaran tersusun atas: 1) Membuat sketsa kartun, 2) Membuat desain motif (motif utama, motif pendamping, dan motif isen), 3) Menyusun komposisi motif menjadi desain batik, 4) Mewarnai desain motif batik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara studi dokumentasi, observasi, wawancara dan kuesioner. Hasil penelitian ditemukan bahwa siswa yang mampu mengikuti kegiatan penelitian dengan baik dari awal hingga akhir sejumlah 117 siswa. Dari 117 siswa tersebut kemudian diperoleh analisis data pembahasan. Pendekatan saintifik dianggap sesuai untuk anak usia 12-14 tahun karena pembelajaran yang dilakukan merupakan sebuah inovasi yang mengangkat tema kartun untuk diaplikasikan sebagai desain motif batik. Stilasi bentuk motif geometris merupakan motif yang paling banyak dibuat oleh siswa. Komposisi penyusunan dengan teknik rotasi dan arah repetisi memutar merupakan komposisi motif pada desain batik yang paling banyak dibuat oleh siswa. Komposisi warna kontras tiga arah (triad) paling banyak diaplikasikan oleh siswa dalam desain motif batik. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa dalam membuat desain motif batik yaitu dengan predikat BAIK.
Item Description:http://repository.upi.edu/18145/2/S_PSR_1006301_title.pdf
http://repository.upi.edu/18145/5/S_PSR_1006301_abstract.pdf
http://repository.upi.edu/18145/1/S_PSR_1006301_table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/18145/1/S_PSR_1006301_chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/18145/1/S_PSR_1006301_chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/18145/1/S_PSR_1006301_chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/18145/1/S_PSR_1006301_chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/18145/1/S_PSR_1006301_chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/18145/4/S_PSR_1006301_bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/18145/3/S_PSR_1006301_appendix.pdf