PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSROOM COMMUNITY PARTNERSHIP (CCP) UNTUK PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SOSIAL (SOCIAL COGNITIVE SKILLS) PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PPKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

• Main Author: Salamor, Lisye (Author)
• Format: Book
• Published: 2015-08-31.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/18324/3/D_PK_1102587_Title.pdf; http://repository.upi.edu/18324/3/D_PK_1102587_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/18324/1/D_PK_1102587_Table_of_Content.pdf; http://repository.upi.edu/18324/6/D_PK_1102587_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/18324/5/D_PK_1102587_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/18324/7/D_PK_1102587_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/18324/2/D_PK_1102587_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/18324/1/D_PK_1102587_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/18324/4/D_PK_1102587_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/18324/3/D_PK_1102587_Appendix.pdf
• Keywords: L Education (General); LB Theory and practice of education; LB2361 Curriculum

Kemampuan kognitif sosial (social cognitve skills ) perlu dikembangkan pada setiap anak, pada berbagai jenjang pendidikan, khususnya pada pendidikan sekolah dasar, dalam proses pembelajaran PPKn yang mengusung misi civic intelligence", "civic participation" dan "civic responsibility. Hasil prasurvey memperlihatkan lemahnya kemampuan kognitif sosial (≤60%). Kondisi ini ditunjang oleh hasil observasi proses pembelajaran PPKn yang berlangsung, dimana guru masih menggunakan pendekatan konvensional, dan masih minimnya pengetahuan guru tentang kemampuan kognitif sosial. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak penerapan model pembelajaran classroom community partnership (CCP) dalam peningkatan kemampuan kognitif sosial peserta didik pada Sekolah Dasar kelas lima di Kota Ambon. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu research and development (R & D) yang terdiri dari tiga kegiatan utama yaitu (a) studi pendahuluan, (b) pengembangan model, yang terdiri dari uji model pada tahapan terbatas dan uji model pada tahapan lebih luas, dan (c) uji validasi model akhir. Subjek penelitian yaitu peserta didik kelas lima pada SD di Kota Ambon, guru, dan orang tua peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes, angket, observasi , wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan uji paired samples t-test digunakan untuk menganalisis perbedaan rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa : model classroom community partnership ( CCP) lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar dan kemampuan kognitif sosial peserta didik yang meliputi: 1) Self-efficacy terdiri atas aspek:a)aspek kognitif,b)afektif,c)keterampilan sosial,d) vicarious experiances, e)verbal persuasion , dan f) physiological feedback.2) self-regulated yang terdiri dari aspek : a) Disiplin diri, b) motivasi diri , dan c) interaksi sosial, dibandingkan metode konvensional. Hasil pengembangan model memberikan manfaat yang signifikan kepada peserta didik, guru, dan orang tua. Simpulan: 1) Model CCP dapat meningkatkan kemampuan kognitif sosial peserta didik, 2) memperbaiki kinerja guru, 3) efektif meningkatkan peran orang tua, dan 4) relevan digunakan dalam pembelajaran PPKn. Rekomendasi : 1) guru sebagai pengguna lebih kreatif dan dapat menciptakan komunikasi positif yang memungkinkan orang tua dapat terlibat sebagai model dan sumber belajar. ; 2) selain guru, orang tua dapat meningkatkan perannya sebagai model dan sumber belajar bagi peserta didik. 3) Departemen pendidikan dasar dan menengah dapat mendorong guru untuk menggunakan model CCP sebagai produk pembelajaran yang telah teruji, 4) pihak sekolah harus melakukan open school sehingga orang tua merasa diterima di sekolah. 5) peneliti lanjutan perlu memperhatikan keilmuan dalam menggunakan model CCP.