BENTUK DAN NILAI BUDAYA TRADISI MASO MATA RUMAH PADA MASYARAKAT DESA RUMAHKAY KECAMATAN KAIRATU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT

Tradisi Maso Mata Rumah merupakan sebuah tradisi yang telah dilaksanakan berpuluh-puluh tahun lamanya, diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya yang merujuk pada suatu budaya adat perkawinan dan lebih difokuskan pada proses menerima pengantin perempuan masuk ke mata rumah (rumah tua) penganti...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Latupeirissa, Elsa (Author)
Format: Book
Published: 2013-09-27.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_1858
042 |a dc 
100 1 0 |a Latupeirissa, Elsa   |e author 
245 0 0 |a BENTUK DAN NILAI BUDAYA TRADISI MASO MATA RUMAH PADA MASYARAKAT DESA RUMAHKAY KECAMATAN KAIRATU KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT 
260 |c 2013-09-27. 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/1/T_BIND_1102590_TITLE.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/2/T_BIND_1102590_ABSTRACT.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/3/T_BIND_1102590_TABLE%20OF%20CONTENT.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/4/T_BIND_1102590_CHAPTER%201.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/6/T_BIND_1102590_CHAPTER%202.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/7/T_BIND_1102590_CHAPTER%203.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/5/T_BIND_1102590_CHAPTER%204.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/8/T_BIND_1102590_CHAPTER%205.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/9/T_BIND_1102590_CHAPTER%206.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/10/T_BIND_1102590_BIBLIOGRAPHY.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/1858/11/T_BIND_1102590_APPENDIX.pdf 
520 |a Tradisi Maso Mata Rumah merupakan sebuah tradisi yang telah dilaksanakan berpuluh-puluh tahun lamanya, diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya yang merujuk pada suatu budaya adat perkawinan dan lebih difokuskan pada proses menerima pengantin perempuan masuk ke mata rumah (rumah tua) pengantin laki-laki. Tradisi ini umumnya dimiliki oleh semua desa di Maluku. Walaupun kadang-kadang namanya agak berbeda, tetapi merujuk pada suatu maksud yang sama, yaitu memasukan pengantin perempuan ke mata rumah pengantin laki-laki. Warisan para leluhur yang telah ada perlu dibina dan dilestarikan sebagai bentuk kekayaan khazanah budaya, warisan ini tidak boleh punah karena di dalamnya ada unsur pendidikan dalam membentuk karakter masyarakat pendukungnya. Teori yang digunakan untuk menganalisis data berkaitan dengan teori dari Hutomo, Danandjaja, dan Walgito tentang tradisi lisan, sastra lisan, adat perkawinan, nilai budaya serta hakekat keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena menggambarkan tentang fenomena masyarakat Rumahkay mengenai tradisi Maso Mata Rumah. Tahapan demi tahapan diteliti secara cermat mulai dari tahap persiapan, sampai pada pelaksanaan tradisi tersebut. Teknik pengumpulan data lebih banyak menggunakan observasi mengenai tradisi tersebut, serta wawancara dengan tokoh masyarakat, tua-tua adat, dan masyarakat untuk memperoleh informasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Catatan lapangan juga diperlukan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dan perlu dalam mendukung penelitian tersebut. Sumber data utama ialah pemerintah desa, tua adat yang memimpin atau lebih memahami tradisi Maso Mata Rumah ini, dan masyarakat biasa untuk mengetahui fungsi dan nilai tradisi ini dalam kehidupan masyarakat. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa tradisi Maso Mata Rumah merupakan bentuk tradisi lisan setengah verbal yaitu mengenai upacara perkawinan. Pesan yang disampaikan lebih banyak mengarah kepada sikap untuk saling menghormati, serta memiliki banyak nilai budaya yang bisa membangun karakter masyarakat desa Rumahkay. Nilai-nilai ini lebih merujuk pada kehidupan kekeluargaan yang saling menghormati, saling melayani, yang membentuk sebuah persekutuan persaudaraan yang kuat serta pengharapan akan masa depan yang lebih baik. Tak lupa juga keyakinan bahwa Tuhan itu ada dan kewajiban sebagai pemeluknya untuk beribadah dengan tulus dan ikhlas juga nampak dalam tradisi ini. Dengan demikian tradisi ini perlu untuk dipertahankan dan dilestarikan sebagai sebuah kebudayaan yang hidup dalam masyarakat pendukungnya, melalui model pendokumentasian dalam bentuk buku, penyuluhuna tentang pentingnya tradisi, serta pembinaan kelompok PKK dalam pengelolaan sumberdaya pekarangan berbasis masyarakat yang di dalamnya terdapat pengembangan bahasa daerah Rumahkay khusus kosakata dalam bidang pertanian atau perkebunan. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a Pendidikan Bahasa Indonesia S-2 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/1858/ 
856 |u https://repository.upi.edu/1858  |z Link Metadata