SIKAP PERMISIF MASYARAKAT MARGINAL TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL

Pendidikan formal merupakan wadah yang telah disiapkan oleh pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan formal ini ternyata belum mampu menjangkau seluruh masyarakat. Masih banyak masyarakat kota yang belum melanjutkan pendidikan formalnya dan hal ini terjadi pada salah satu ma...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SARI, KURNIA ASNI (Author)
Format: Book
Published: 2015-05-18.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000 am a22000003u 4500
001 repoupi_18980
042 |a dc 
100 1 0 |a SARI, KURNIA ASNI  |e author 
245 0 0 |a SIKAP PERMISIF MASYARAKAT MARGINAL TERHADAP PENDIDIKAN FORMAL 
260 |c 2015-05-18. 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/1/S_SOS_1104149_title.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/1/S_SOS_1104149_abstract.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/1/S_SOS_1104149_table_of_content.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/3/S_SOS_1104149_chapter1.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/4/S_SOS_1104149_chapter2.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/1/S_SOS_1104149_chapter3.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/1/S_SOS_1104149_chapter4.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/1/S_SOS_1104149_chapter5.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/2/S_SOS_1104149_bibliography.pdf 
500 |a http://repository.upi.edu/18980/3/S_SOS_1104149_appendix.pdf 
520 |a Pendidikan formal merupakan wadah yang telah disiapkan oleh pemerintah dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan formal ini ternyata belum mampu menjangkau seluruh masyarakat. Masih banyak masyarakat kota yang belum melanjutkan pendidikan formalnya dan hal ini terjadi pada salah satu masyarakat marginal di Kota Bandung, tepatnya di Kelurahan Nyengseret. Seperti yang telah diketahui, pembangunan dalam berbagai bidang termasuk pendidikan sudah sangat berkembang di kota. Ketidaksesuaian ini terjadi ditenggarai karena sikap masyarakat marginal yang permisif terhadap pendidikan formal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan sikap permisif masyarakat marjinal Kelurahan Nyengseret terhadap pendidikan formal, menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat marjinal bersikap permisif terhadap pendidikan formal serta mengidentifikasi dampak dari sikap permisif masyarakat marginal terhadap pendidikan formal. Secara umum, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menekankan pada gambaran mengenai sikap permisif masyarakat marginal Kelurahan Nyengseret terhadap pendidikan formal secara aktual dan faktual. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah: pertama, masyarakat marginal Kelurahan Nyengseret bersikap permisif terhadap pendidikan formal, hal ini terlihat dari ketidakpedulian dan sikap individualistis (salah satu ciri masyarakat kota) yang dimiliki oleh anak usia sekolah yang putus sekolah, orang tua anak usia sekolah yang putus sekolah dan masyarakat marginal di sekitar anak-anak putus sekolah. Kedua, faktor yang menyebabkan masyarakat marginal bersikap permisif terhadap pendidikan formal yakni: (1) faktor internal masyarakat marginal sendiri yang malas untuk melanjutkan pendidikan formal karena dianggap monoton dan terlalu banyak tugas atau pekerjaan rumah yang dibebankan pada mereka. (2) faktor eksternal dimana adanya pengaruh kemiskinan kultural atau budaya kemiskinan yang diwariskan oleh orang tua pada anaknya serta pengaruh lingkungan sosial dan teman sepermainan yang juga permisif dan rata-rata tidak melanjutkan pendidikan formal. Ketiga, dampak dari sikap permisif ini adalah masyarakat marginal yang tidak melanjutkan pendidikan formal, hanya bekerja sebagai buruh kasar karena tidak memiliki ijazah dari bangku pendidikan formal dan sebagian lain memilih untuk tidak bekerja. Sikap permisif ini juga berdampak pada kurangnya partisipasi dalam kehidupan keluarga, lingkungan sosial dan rendahnya keinginan untuk menjadikan kelompok sosial (dalam hal ini kelompok sosial karang taruna) sebagai sarana menambah pengetahuan. 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
546 |a en 
690 |a H Social Sciences (General) 
690 |a HM Sociology 
655 7 |a Thesis  |2 local 
655 7 |a NonPeerReviewed  |2 local 
787 0 |n http://repository.upi.edu/18980/ 
856 |u https://repository.upi.edu/18980  |z Link Metadata