PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DI SDN CIPANAS KECAMATAN UJUNGJAYA KABUPATEN SUMEDANG.

• Main Author: Yuliana, Neneng Lelly (Author)
• Format: Book
• Published: 2016-03-18.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/19688/1/s_pgsd_kelas_1106371_title.pdf; http://repository.upi.edu/19688/2/s_pgsd_kelas_1106371_table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/19688/3/s_pgsd_kelas_1106371_chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/19688/4/s_pgsd_kelas_1106371_chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/19688/5/s_pgsd_kelas_1106371_chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/19688/6/s_pgsd_kelas_1106371_chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/19688/7/s_pgsd_kelas_1106371_chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/19688/8/s_pgsd_kelas_1106371_bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/19688/9/s_pgsd_kelas_1106371_appendix.pdf
• Keywords: L Education (General)

Kenyataan di lapangan, dalam pembelajaran IPA tentang materi sifat-sifat cahaya beberapa masalah tentang kesulitan belajar yang dialami siswa selain datang dari guru juga datang dari siswa itu sendiri. Permasalahan yang datang dari guru yaitu kurangnya penguasaan konsep materi pembelajaran serta kurangnya penguasaan model, pendekatan, strategi maupun media pembelajaran yang digunakan di kelas, sedangkan permasalahan yang datang dari siswa yaitu siswa kurang mampu menguasai materi pelajaran dan tidak mencapai tingkat pemahaman yang tinggi. Hal tersebut disebabkan pembelajaran cenderung hanya berupa hafalan (minds on) dan jarang melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran secara fisik (hands on) di kelas.Tujuan pendidikan IPA dalam KTSP 2006 adalah mendidik siswa agar memahami konsep IPA, memiliki keterampilan ilmiah, bersikap ilmiah dan religius. Melihat pentingnya pembelajaran IPA di SD, maka dalam menyampaikan guru perlu memperhatikan bukan saja secara kognitif, afektif, dan psikomotor saja, akan tetapi perlu memperhatikan karakteristik mata pelajaran IPA itu sendiri.Begitu pentingnya konsep dasar IPA diajarkan di SD yang mempunyai kegunaan dan kelebihan, karena dapat disajikan dalam pembelajarannya beraneka ragam, sangat padat, ketat, tidak mendua arti, pasti tidak sama, dan kebenarannya bersifat mutlak. Maka, kegunaan tersebut dianggap bermanfaat apabila siswa telah memiliki sejumlah kemampuan konsep dasar IPA yang salah satunya adalah memahami sifat-sifat cahaya. Namun, kenyatan di lapangan berdasarkan awal, terbukti ditemukan masalah yaitu siswa kesulitan untuk memahami sifat-sifat cahaya. Hal ini didasarkan pada hasil penilaiaan bahwa dari 23 orang siswa hanya 8 orang yang tuntas atau 34, 78% yang memperoleh ketuntasan dan dari 23 orang siswa ada 15 orang atau 65, 22% yang belum memperoleh ketuntasan. Menyikapi permasalahan dan batas kelulusan dalam pembelajaran sifat-sifat cahaya yang terjadi di kelas V SD Negeri Cipanas Ujungjaya, maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri.Model pembelajran inkuiri merupakan suatu cara penyajian pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir kritis untuk untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban masalah yang dipertanyakan karena dengan mencari dan menemukan sendiri jawaban dari apa yang mereka tidak tahu akan lebih mengerti, lebih paham dan lebih melekat dalam pikiran mereka (siswa) dibandingkan dengan jawaban yang diberikan oleh guru.Penerapan model pembelajaran inkuiri ternyata dapat meningkatkan aktivitas siswa dan kinerja guru, baik secara proses maupun hasil. Sehingga siswa dapat melakukan langkah-langkah percobaan, pembuktian dan membuat kesimpulan tentang sifat-sifat cahaya dengan hasil peningkatan dari data awal 34, 78%, siklus I meningkat menjadi 61, 52%, siklus II 82,60, siklus III 100%.