PENGARUH PENGGUNAAN SHUTTLECOCK YANG DIGANTUNG TERHADAP PUKULAN OVERHEAD LOB BULUTANGKIS (Penelitian Eksperimen terhadap Siswa Kelas V SDN Tegalsari Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang Tahun Ajaran 2015/2016)
Penelitian yang dilakukan ini di latar belakang oleh rendahnya kemampuan gerak dasar pukulan overhead lob bulutangkis. Dengan penelitian bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar pukulan overhead lob bulutangkis dengan penggunaan shuttlecock yang digantung. Penerapan ini dilakukan agar siswa dapat me...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Book |
Published: |
2016-07-27.
|
Subjects: | |
Online Access: | Link Metadata |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Penelitian yang dilakukan ini di latar belakang oleh rendahnya kemampuan gerak dasar pukulan overhead lob bulutangkis. Dengan penelitian bertujuan untuk meningkatkan gerak dasar pukulan overhead lob bulutangkis dengan penggunaan shuttlecock yang digantung. Penerapan ini dilakukan agar siswa dapat meluruskan tangan ketika melakukan pukulan overhead lob. Sehingga akan meningkatkan kekuatan pukulan overhead lob siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen, yang menjadi sampel dalam penelitian yaitu siswa yang mengikuti program ekstrakulikuler bulutangkis dengan jumlah siswa 25 di SDN Tegalsari Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Penelitian ini hanya membandingkan hasil prettest dan posttest kelas eksperimen. Selain itu instrumen yang digunakan adalah tes pukulan overhead lob meliputi prettest kemudian diberikan program pembelajaran selama delapan kali pertemuan dan terakhir dilakukan posttest. Setelah dilakukan tes data diolah melalui statistika dengan menggunakan program SPSS 19.0 for windows. Pengolahan data pertama melakukan uji normalitas (Kolmogorof-Smirnov) dan hasil uji yang dilakukan data pretest berasal dari distribusi tidak normal sedangkan posttest berdistribusi normal. Setelah diketahui kemudian melakukan uji non-parametrik wilcoxon. Hasil uji diperoleh nilai Sig.(1-tailed) adalah 0,000 artinya kurang dari 0,05. Maka nilai tersebut atau 0,000 dibagi 2 sehingga diperoleh P-value (sig-1 tailed) senilai 0,000. Dari hasil ini pula dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, maka H1 diterima, hal ini dapat diartikan bahwa penggunaan shuttlecock yang digantung memberikan pengaruh terhadap kemampuan pukulan overhead lob bulutangkis siswa. Peningkatannya dapat dilihat dari rata-rata pretest yaitu 63,34 dan rata-rata posttest yaitu 73,20 sehingga diperoleh rentang senilai 9,86 dan hasil ini menunjukkan adanya peningkatan. Kata kunci: Shuttlecock yang Digantung, Pukulan Overhead Lob, Bulutangkis |
---|---|
Item Description: | http://repository.upi.edu/20797/1/s_pgsd_penjas_1203336_title.pdf http://repository.upi.edu/20797/2/s_pgsd_penjas_1203336_table_of_content.pdf http://repository.upi.edu/20797/3/s_pgsd_penjas_1203336_chapter1.pdf http://repository.upi.edu/20797/4/s_pgsd_penjas_1203336_chapter2.pdf http://repository.upi.edu/20797/5/s_pgsd_penjas_1203336_chapter4.pdf http://repository.upi.edu/20797/6/s_pgsd_penjas_1203336_chapter5.pdf http://repository.upi.edu/20797/7/s_pgsd_penjas_1203336_bibliography.pdf http://repository.upi.edu/20797/8/s_pgsd_penjas_1203336_appendix.pdf |