RELEVANSI PEMIKIRAN R.A. KARTINI TENTANG PENDIDIKAN WANITA INDONESIA DALAM KEMAJUAN BANGSA (1891-1904)

• Main Author: Fatonah, Baldah (Author)
• Format: Book
• Published: 2015-10-27.
• Subjects: Thesis; NonPeerReviewed
• Online Access: Link Metadata
• Notes: http://repository.upi.edu/21303/1/S_SEJ_1102870_Title.pdf; http://repository.upi.edu/21303/2/S_SEJ_1102870_Abstract.pdf; http://repository.upi.edu/21303/3/S_SEJ_1102870_Table_of_content.pdf; http://repository.upi.edu/21303/4/S_SEJ_1102870_Chapter1.pdf; http://repository.upi.edu/21303/5/S_SEJ_1102870_Chapter2.pdf; http://repository.upi.edu/21303/6/S_SEJ_1102870_Chapter3.pdf; http://repository.upi.edu/21303/7/S_SEJ_1102870_Chapter4.pdf; http://repository.upi.edu/21303/8/S_SEJ_1102870_Chapter5.pdf; http://repository.upi.edu/21303/9/S_SEJ_1102870_Bibliography.pdf; http://repository.upi.edu/21303/10/S_SEJ_1102870_Appendix.pdf
• Keywords: D History (General); L Education (General)

Skripsi yang berjudul Relevansi Pemikiran R.A. Kartini tentang Pendidikan Wanita Indonesia dalam Kemajuan Bangsa (1891-1904)" ini bertujuan untuk mengetahui hubungan bagaimana inti pemikiran R.A. Kartini tentang Pendidikan Wanita Indonesia dan relevansinya dalam suatu kemajuan bangsa. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode historis, sedangkan teknik penulisan skripsi ini menggunakan studi literatur. Pemikiran Kartini tersebut dilatarbelakangi dari jiwa leluhurnya yang sangat mencintai kemajuan. Selain dari jiwa leluhurnya, pemikirannya ini terbentuk dan muncul dari kegemarannya membaca buku serta menulis. Perjuangannya dalam memajukan pendidikan kaum wanita Indonesia merupakan salah satu bentuk kecintaannya terhadap bangsa. Ia bermaksud membebaskan kaum wanita dari keterbelakangan pendidikan sebagai perwujudan untuk memajukan bangsa. Dengan hal ini ia memandang bahwa peran kaum wanita bagi bangsanya merupakan hal yang sangat penting karena kaum wanitalah sebagai tempat anak-anak bangsa mendapatkan awal pendidikannya. Melalui tulisan-tulisan indahnya Kartini menuangkan ide dan gagasan yang dapat menginspirasi pejuang perempuan setelahnya. Tuan dan Nyonya Abendanon, kedua orang inilah yang mempunyai arti penting bagi Kartini secara pribadi maupun dalam pemikirannya, baik selama masa ia berjuang maupun setelah meninggal dunia. Dari Tuan dan Nyonya Abendanon lah langkah awal perkembangan cita-cita Kartini. Dengan dibentuknya yayasan Kartini yang biasa disebut "Dana Kartini", sekolah-sekolah untuk kaum perempuan pun semakin berkembang khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain dari perkembangan sekolahnya, disamping itu juga jejak-jejak perjuangan Kartini dapat dilihat dari berdirinya perkumpulan-perkumpulan wanita di Jepara, Magelang dan Pemalang. Selain daripada itu, bukan sampai pada masa itu saja kita dapat meliahat jejak pemikiran Kartini, bahkan jejak-jejak tersebut masih membekas sampai masa kini. Walaupun Kartini tidak sampai di ujung jalan, tapi perjuangannya telah mampu menjadikan sosok pejuang perempuan ini sebagai perintis jalan kebebasan bagi kaum wanita dan mendapat gelar sebagai pahlawan kemerdekaan Indonesia. ----------This study entitled "The Relevance of The Thoughts of R.A. Kartini to Indonesian Women's Education in National Development (1891-1904)" is aimed at determining relations between principal thought of R.A. Kartini about Indonesian women's education and its relevance in national development. This study used historical method, while the writing technique used study of literature. The background of the thoughts of Kartini came from the ancestors' spirit of love of development. Besides the ancestors' spirit, her thoughts emerged and were formed from her passion for reading and writing books. The struggle to develop Indonesian women's education is one of the forms of love of nation. She intended to liberate women from education backwardness as the embodiment of national development. She viewed that women's role to the nation is very important because women are the first place to children getting their early education. By her beautiful writings, Kartini expressed her ideas and thoughts which inspire other heroines. Mr. and Mrs. Abendanon, these two people were very valuable to Kartini as personal or her thoughts, and both during she struggled and passed away. An initial step of Kartini's goal development was begun from Mr. and Mrs. Abendanon. By the establishment of Kartini Foundation which is also called "Dana Kartini", schools of women were also growing especially in Central and East Java. Moreover, traces of the struggle of Kartini can be seen from the establishment of women association in Jepara, Magelang, and Pemalang. Then, the thoughts of Kartini could be imprinted until now. The struggle of Kartini has become her as a pioneer of freedom for Indonesian women and got a title as an Indonesian heroine.