PERGESERAN NILAI-NILAI GOTONG ROYONG PADA MASYARAKAT KELURAHAN GEGERKALONG KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin minimnya nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat sebagai dampak adanya perkembangan cara berpikir sehingga menimbulkan pergeseran dalam pelaksanaan yang dilakukan. Salah satunya terjadi pada nilai-nilai gotong royong masyarakat Gegerkalong Kecamatan S...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rismayanto, Ivan (Author)
Format: Book
Published: 2016-01-26.
Subjects:
Online Access:Link Metadata
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
Description
Summary:Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin minimnya nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat sebagai dampak adanya perkembangan cara berpikir sehingga menimbulkan pergeseran dalam pelaksanaan yang dilakukan. Salah satunya terjadi pada nilai-nilai gotong royong masyarakat Gegerkalong Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk gotong royong apa yang mengalami pergeseran, faktor yang mempengaruhi adanya pergeseran serta upaya apa yang dilakukan untuk meminimalisir pergeseran nilai gotong royong. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, wawancara mendalam, observasi partisipasi, studi dokumentasi, studi literatur, dan catatan lapangan. Adapun temuan dari penelitian ini adalah: (1) Pergeseran nilai gotong royong pada masyarakat Gegerkalong terlihat jelas khususnya pada bentuk gotong royong kerjasama. Seperti dalam hal partisipasi yang semakin berkurang, anggapan masyarakat bahwa gotong royong tidak lagi sebagai sesuatu yang penting, dan kegiatan gotong royong lainnya ("hajatan", "ngalayad", membangun rumah, membangun masjid, dan memperbaiki jalan atau gang) yang sudah tidak dilakukan lagi. (2) Adapun faktor eksternal dan internal dari masyarakat yang menyebabkan bergesernya nilai gotong royong diantaranya, adanya arus modernisasi, urbanisasi yang tinggi, motif setiap individu dan kurangnya partisipasi serta munculnya sikap matrealistis dan individualistis. (3) Untuk meminimalisir pergeseran nilai gotong royong, diperlukan upaya dari beberapa pihak diantaranya: pihak pemerintah melalui kebijakan yang memfokuskan pada upaya agar tetap mempertahankan eksistensi nilai gotong royong pada warganya. Pihak masyarakat yang menyadari pentingnya nilai gotong royong. Pihak kelompok sosial seperti karang taruna, PKK, supaya tetap berperan aktif serta berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Kata kunci: Pergeseran, Nilai-Nilai Gotong Royong
Item Description:http://repository.upi.edu/23435/1/S_SOS_1106447_Title.pdf
http://repository.upi.edu/23435/2/S_SOS_1106447_Abstract.pdf
http://repository.upi.edu/23435/3/S_SOS_1106447_Table_of_content.pdf
http://repository.upi.edu/23435/4/S_SOS_1106447_Chapter1.pdf
http://repository.upi.edu/23435/5/S_SOS_1106447_Chapter2.pdf
http://repository.upi.edu/23435/6/S_SOS_1106447_Chapter3.pdf
http://repository.upi.edu/23435/7/S_SOS_1106447_Chapter4.pdf
http://repository.upi.edu/23435/8/S_SOS_1106447_Chapter5.pdf
http://repository.upi.edu/23435/9/S_SOS_1106447_Bibliography.pdf
http://repository.upi.edu/23435/10/S_SOS_1106447_Appendix.pdf